Baru Dua Candi di Lumajang Terawat, Situs Bersejarah Lain Butuh Perhatian Serius - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Pendidikan · 20 Sep 2025 15:30 WIB ·

Baru Dua Candi di Lumajang Terawat, Situs Bersejarah Lain Butuh Perhatian Serius


 Baru Dua Candi di Lumajang Terawat, Situs Bersejarah Lain Butuh Perhatian Serius Perbesar

Lumajang, – Kabupaten Lumajang dikenal kaya akan peninggalan sejarah berupa candi dan situs purbakala yang menjadi saksi kejayaan peradaban Nusantara.

Namun, kenyataan menunjukkan bahwa dari banyaknya situs bersejarah yang ada, hanya dua candi saja yang secara rutin mendapatkan perhatian dan alokasi anggaran perawatan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI, yaitu Candi Agung di Kecamatan Randuagung dan Candi Gedong Putri di Kecamatan Candipuro.

Hal ini diungkapkan oleh Aries Purwanty, Tenaga Teknis Arkeologi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang, yang menegaskan bahwa alokasi anggaran perawatan dari BPKW XI masih terbatas hanya pada dua candi tersebut.

Baca juga: Belum Tuntas Urus Proyek Whoosh, Danantara Kini Dilibatkan dalam Rencana Kereta Cepat ke Surabaya

“Untuk anggarannya tetap berjalan sampai sekarang, baru dua candi itu yang dapat biaya perawatan dari BPKW XI,” ujar Aries, Sabtu (20/9/25).

Sementara itu, situs-situs bersejarah lain, seperti Situs Biting, yang juga menyimpan nilai penting sebagai bagian dari cagar budaya, masih bergantung pada anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: Rp6,5 Miliar Diduga Raib, Jejak Uang Sosperda DPRD Jember Diusut Tuntas

Situs Biting pun memiliki status sebagai cagar budaya strategis yang dikelola langsung oleh pemerintah provinsi, sehingga alokasi dana dan perawatannya tidak sepenuhnya ditangani secara lokal.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan ketimpangan perhatian terhadap warisan budaya di Lumajang. Jika tidak diatasi, ketidakmerataan perawatan berpotensi membuat sejumlah situs bersejarah terabaikan, bahkan mengalami kerusakan permanen akibat minimnya pengawasan dan perawatan.

“Situs bersejarah lain selain dua candi itu juga sangat penting, tapi sayangnya belum ada anggaran khusus dari BPKW XI. Penanganannya pun masih bergantung pada provinsi, sehingga perlu sinergi yang lebih baik,” tambah Aries.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tak Cukup Tunggu Siswa Datang, Pemkab Lumajang Jemput Bola ke Desa-Desa

31 Oktober 2025 - 09:58 WIB

Bupati Lumajang Gerakkan Program Kejar Paket untuk 48 Ribu Warga Tak Tamat SD

31 Oktober 2025 - 09:51 WIB

67 Persen Warga Lumajang Belum Tamat SMP, Tantangan Serius Dunia Pendidikan

30 Oktober 2025 - 12:33 WIB

3 Segmen Anak Putus Sekolah Jadi Fokus: DO, LTM, dan BPB Capai 14.190 Anak di Lumajang

24 September 2025 - 14:53 WIB

Merawat Peradaban, Candi di Lumajang sebagai Jejak Identitas Nusantara

20 September 2025 - 15:24 WIB

MTQ Lumajang Bukan Sekadar Lomba, Tapi Pembinaan Sumber Daya Manusia Berbasis Al-Qur’an

13 September 2025 - 11:35 WIB

Trending di Daerah