Bupati Lumajang Melayat ke Selok Awar-Awar Hari Ini - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Daerah · 4 Agu 2025 09:36 WIB ·

Bupati Lumajang Melayat ke Selok Awar-Awar, Dorong Evaluasi Prosedur Kegiatan Publik


 Bupati Lumajang Melayat ke Selok Awar-Awar, Dorong Evaluasi Prosedur Kegiatan Publik Perbesar

Bupati Lumajang Melayat ke Selok Awar-Awar, Dorong Evaluasi Kegiatan Publik yang Lebih Aman

Suasana duka menyelimuti rumah almarhumah Anik Mutmainah di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian. Pada Minggu (3/8/2025), Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), datang langsung untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.

Almarhumah meninggal dunia pada Sabtu malam (2/8/2025) saat menyaksikan karnaval perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Ia sempat pingsan ketika sedang mengambil foto kegiatan. Menurut pihak keluarga, almarhumah tidak memiliki riwayat penyakit serius dan sebelumnya dalam kondisi sehat.

“Saya bertemu langsung dengan suami dan keluarganya. Mereka menerima musibah ini dengan lapang dada sebagai takdir dari Allah SWT,” ujar Bunda Indah.

Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi Pemkab Lumajang. Meskipun karnaval tersebut telah memiliki izin dan berlangsung lancar, Bunda Indah menegaskan pentingnya mengevaluasi ulang prosedur kegiatan publik, khususnya yang melibatkan keramaian di ruang terbuka.

“Kami akan koordinasikan kembali dengan Kapolres untuk memperkuat standar pelaksanaan kegiatan. Ini bukan karena ada pelanggaran, tapi demi menjaga kenyamanan dan keselamatan warga,” jelasnya.

Bunda Indah juga menyampaikan rencana peningkatan sosialisasi terkait tata cara penggunaan perangkat suara dan peralatan teknis di lapangan. Ia mengacu pada Fatwa MUI Jawa Timur serta regulasi perizinan yang berlaku.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara desa, kepolisian, dan tokoh masyarakat. Menurutnya, kerjasama ini dapat meningkatkan kesadaran bersama tentang pentingnya standar keamanan teknis dan nonteknis.

“Kita tentu ingin kegiatan desa tetap meriah dan guyub, tapi semua pihak perlu menerapkan prinsip kehati-hatian,” tambahnya.

Kehadiran Bunda Indah di rumah duka menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya hadir dalam seremoni. Ia hadir ketika warga membutuhkan perhatian dan penguatan secara emosional maupun administratif.

“Pemerintah wajib hadir di tengah masyarakat, baik saat bahagia maupun saat berduka. Setiap kejadian adalah pelajaran untuk memperbaiki diri,” tutupnya.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Diresmikan Bupati, Dapur MBG Pertama di Jember Kini Diterpa Isu Makanan Basi

26 September 2025 - 15:50 WIB

Tertidur Saat Gempa, Nenek 91 Tahun Tertimpa Reruntuhan Rumah Sendirian

26 September 2025 - 15:36 WIB

Sebanyak 20 Dapur Lansia di Lumajang, Bupati Lumajang: Jangan Sampai Ada Lansia Yang Kelaparan

26 September 2025 - 13:49 WIB

Kerupuk dari Lorong Semeru, UMKM Desa Ini Tembus Kota-Kota Besar Berkat PKH

25 September 2025 - 14:01 WIB

Judi Online Menggerogoti Kaum Rentan, Penerima PKH di Lumajang Masuk Radar PPATK

25 September 2025 - 13:25 WIB

Gerindra Turun Tangan Mediasi Konflik Bupati dan Wabup Jember, Langkah Politik Disiapkan

24 September 2025 - 15:44 WIB

Trending di Daerah