Cegah Siswa Ikut Aksi Ricuh, Pemkot Malang Terapkan Sistem Belajar dari Rumah - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Arak-Arakan Becak Listrik Lansia Jadi Simbol Pembangunan Humanis Lumajang 100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif” Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Pemerintah Perkuat Mitigasi Berbasis Informasi Resmi di Kawasan Lahar Semeru

Nasional · 1 Sep 2025 18:23 WIB ·

Cegah Siswa Ikut Aksi Ricuh, Pemkot Malang Terapkan Sistem Belajar dari Rumah


 Cegah Siswa Ikut Aksi Ricuh, Pemkot Malang Terapkan Sistem Belajar dari Rumah Perbesar

Malang, – Untuk menjaga ketertiban dan keselamatan pelajar, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengambil langkah tegas dengan menerapkan kebijakan belajar dari rumah (daring) dan meliburkan sementara beberapa jenjang sekolah.

Kebijakan ini diberlakukan mulai Senin, 1 September 2025, menyusul potensi demonstrasi susulan yang dikhawatirkan berujung pada aksi anarkis.

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil dalam rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang digelar Minggu malam (31/8/25) di Malang Creative Center (MCC).

Baca juga: Aksi Batal, BEM Malang Raya Pilih Utamakan Keselamatan Mahasiswa dan Masyarakat

“Untuk siswa TK dan SD diliburkan, sementara SMP, SMA, dan SMK akan mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah,” ujar Suwarjana, Senin (1/9/25).

Baca juga: TNI-Polri Gelar Patroli Skala Besar di Surabaya, Sasar Titik Rawan Pascakerusuhan

Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya mengantisipasi keterlibatan pelajar dalam unjuk rasa, terlebih setelah beberapa aksi massa sebelumnya sempat berujung ricuh dan menimbulkan kerusakan fasilitas umum di sejumlah titik Kota Malang.

“Keputusan ini merupakan hasil rapat Forkopimda sebagai upaya menjaga kondusifitas kota,” lanjutnya.

Disdikbud menegaskan bahwa kebijakan ini hanya berlaku selama satu hari dan akan dievaluasi berdasarkan perkembangan situasi keamanan kota.

Selain itu, Suwarjana juga menyinggung soal edaran Gubernur Jawa Timur yang memberikan instruksi serupa agar sekolah turut mengatur pola kegiatan belajar, guna mencegah keterlibatan pelajar dalam aksi yang berpotensi membahayakan.

“Dalam edaran saya juga demikian. Mencegah anak sekolah mengikuti aksi tindakan anarkis,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Saat Negara Mempertanyakan Aksi Penyelamatan Alam, Perjuangan Daim Melawan Tembok Birokrasi

17 Desember 2025 - 09:06 WIB

Aktivitas Erupsi Masih Tinggi, Gunung Semeru Catat 163 Gempa Letusan dalam Sehari

17 Desember 2025 - 08:06 WIB

Sejarah dan Petualangan Soe Hok Gie: Aktivis Ikonik yang Gugur di Puncak Semeru

17 Desember 2025 - 07:25 WIB

PVMBG Catat 41 Letusan Gunung Semeru dalam 6 Jam Pengamatan

16 Desember 2025 - 11:35 WIB

Gunung Semeru Terus Beraktivitas, 40 Gempa Letusan Tercatat dalam 6 Jam

14 Desember 2025 - 14:46 WIB

Arak-Arakan Becak Listrik Lansia Jadi Simbol Pembangunan Humanis Lumajang

14 Desember 2025 - 12:25 WIB

Trending di Nasional