Jember, – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyoroti minimnya standar sanitasi pada dapur penyedia makanan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Patrang, Jember. Dapur tersebut diketahui menyuplai makanan ke SDN Bintoro 5, sekolah yang sebelumnya menjadi sorotan karena dugaan makanan basi.
Temuan ini disampaikan langsung oleh Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, usai melakukan inspeksi dan survei lapangan pada Minggu (5/10/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Komnas HAM mencatat bahwa dapur MBG 1 di Patrang belum memiliki Sertifikat Laik Higien dan Sanitasi (SLHS) dokumen penting sebagai bukti bahwa dapur telah memenuhi standar kesehatan lingkungan dan keamanan pangan.
Baca juga: Komnas HAM Temukan Dapur MBG di Jember Belum Kantongi Sertifikat Higienitas
“Kami temukan bahwa dapur ini belum memiliki SLHS. Ini penting karena makanan disalurkan ke anak-anak sekolah. Mereka adalah manusia yang harus dilindungi haknya atas makanan yang aman,” tegas Anis, Rabu (8/10/2025).
Komnas HAM juga menemukan makanan tidak layak konsumsi yang masih disimpan di area penyimpanan dapur, salah satunya adalah roti yang telah dipenuhi semut. Temuan ini memperkuat kekhawatiran akan lemahnya pengawasan terhadap dapur penyedia MBG yang menjadi bagian dari program sosial untuk anak sekolah.
Baca juga: DPRD Lumajang Matangkan Propemperda 2026, Bahas 9 Raperda Prioritas
“Ada satu roti yang sudah tidak layak konsumsi, tapi masih disimpan. Ini menjadi catatan penting bagi kami terkait kelayakan makanan yang disajikan,” tambahnya.
Sementara itu, penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Patrang, Achmad Sudiyono, mengakui belum adanya SLHS, namun menegaskan bahwa sejak awal pihaknya telah menjalankan pelatihan penjamah makanan dan menerapkan prinsip sanitasi.
“Memang belum bersertifikat, tapi kami sudah melakukan pelatihan dan pemeriksaan air serta lingkungan dapur sejak awal berdiri,” jelasnya.
Achmad juga menyampaikan bahwa tidak ada laporan keluhan dari sekolah-sekolah penerima makanan, termasuk SDN Bintoro 5, meski kasus makanan basi sempat ramai dibicarakan. Ia menambahkan bahwa pihaknya terus berbenah dan siap menerima saran dari berbagai pihak, termasuk Komnas HAM.
“Kami ini dapur mandiri pertama di Jember, tentu masih dalam proses penyempurnaan. Tapi kami terbuka terhadap kritik dan saran,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan