Pelepah Pisang Lumajang untuk Peluang Ekonomi - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Arak-Arakan Becak Listrik Lansia Jadi Simbol Pembangunan Humanis Lumajang 100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif” Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Pemerintah Perkuat Mitigasi Berbasis Informasi Resmi di Kawasan Lahar Semeru

Daerah · 1 Jun 2025 19:13 WIB ·

Dari Limbah Jadi Berkah: Pelepah Pisang Buka Peluang Ekonomi Baru


 Dari Limbah Jadi Berkah: Pelepah Pisang Buka Peluang Ekonomi Baru Perbesar

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menyambut dengan semangat program pelatihan pengolahan pelepah pisang dari Kementerian Sosial RI. Pelatihan ini menyasar warga Desa Ranuyoso dan Desa Klanting sebagai upaya mengubah limbah menjadi peluang ekonomi.

Program ini mengemuka saat kunjungan kerja Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dalam forum Diskusi Transformasi Sosial Ekonomi di Pendopo Arya Wiraraja, Jumat (30/5/2025). Gus Ipul menyoroti potensi besar Lumajang yang memiliki lebih dari 5.000 hektare lahan pisang.

Bunda Indah menegaskan bahwa Pemkab Lumajang siap mendukung penuh program berbasis potensi lokal tersebut.

“Pelepah pisang bukan lagi limbah. Jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi sumber penghasilan. Kami mendukung penuh pelatihan ini,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah harus menanamkan mental produktif kepada masyarakat. Menurutnya, bantuan sosial penting, tapi tidak boleh membuat masyarakat bergantung.

“Bansos itu jembatan, bukan tujuan. Tugas kami adalah memberi pelatihan, pendampingan, hingga akses pasar,” tegasnya.

Bunda Indah melihat potensi pelepah pisang untuk diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti tas, dompet, dan kemasan ramah lingkungan. Inovasi ini dapat melibatkan ibu rumah tangga, pemuda, hingga pelaku UMKM.

“Kita punya sumber daya. Tinggal semangat gotong royong dan inovasi yang harus diperkuat,” tambahnya.

Ia juga memastikan bahwa program ini tidak berhenti pada pelatihan. Pemkab Lumajang akan mengawal hingga program benar-benar menjadi gerakan ekonomi rakyat.

“Ini bukan proyek satu hari. Ini langkah membangun ekonomi dari bawah,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Banjir di Jember Surut, Ratusan Rumah dan 7 Kapal Nelayan Rusak

16 Desember 2025 - 16:33 WIB

Peduli Korban Lahar Semeru, BPC HIPMI Lumajang Bagikan Seragam Sekolah dan Paket Sembako

16 Desember 2025 - 13:36 WIB

Gus Fawait Kaget, Perumahan di Bantaran Sungai Jadi Korban Banjir

16 Desember 2025 - 13:21 WIB

Banjir Sungai Bedadung Jember Putuskan Jembatan Gantung, Akses Tiga Desa Terhenti

16 Desember 2025 - 13:13 WIB

Jembatan Pakusari Putus dan Gardu Listrik Roboh, Banjir Bandang Landa Jember

16 Desember 2025 - 12:54 WIB

Hujan Deras Picu Banjir Jember, Sungai Bedadung hingga Kalijompo Meluap

16 Desember 2025 - 12:40 WIB

Trending di Daerah