Dari Pesta Miras hingga Tewasnya Pengunjung Diskotek di Simpang Dukuh, Surabaya - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Wakil Bupati Lumajang: Jaga dan Kelola Tanah dengan Bijak demi Masa Depan Kepemilikan Tanah Resmi Perkuat Produktivitas dan Peluang Ekonomi Masyarakat Desa Bades Pemkab Lumajang Salurkan Dana Tunggu Hunian, Bupati Pastikan Pemulihan Penyintas Semeru Terus Dikawal Lumajang Salurkan Rp1,2 Juta BLT DBHCHT untuk Kebutuhan Pokok dan Pendidikan Anak Lumajang Toreh Prestasi: Forikan Berperan Aktif Turunkan Stunting dan Perkuat Gizi Anak

Kriminal · 3 Des 2025 18:16 WIB ·

Dari Pesta Miras hingga Tewasnya Pengunjung Diskotek di Simpang Dukuh, Surabaya


 Dari Pesta Miras hingga Tewasnya Pengunjung Diskotek di Simpang Dukuh, Surabaya Perbesar

Surabaya, – Kasus penganiayaan yang menewaskan MRY (24), pengunjung diskotek di Jalan Simpang Dukuh, Surabaya, terungkap setelah polisi menangkap pelaku. Kronologi peristiwa ini memperlihatkan bagaimana pesta minuman keras berujung tragedi maut.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Luthfie Sulistiawan mengatakan, kejadian bermula pada Rabu (26/11/2025) malam di kamar kos pelaku AK (40), yang juga warga Sidoarjo seperti korban.

“Korban mabuk minuman keras hingga pukul 00.00 WIB, kemudian keduanya sepakat melanjutkan pesta di diskotek bersama lima orang lainnya,” jelas Luthfie dalam konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (3/12/2025).

Menurut Luthfie, saat pesta berlangsung, korban yang mabuk berat mengamuk, memecahkan botol, dan merusak barang-barang di meja.

Pelaku mencoba melerai, namun justru dipukul oleh korban. Dalam kondisi emosi, tersangka mengambil pecahan botol dan menghujamkannya ke tubuh korban hingga tewas.

Usai kejadian, pelaku dan teman-temannya meninggalkan lokasi, sementara korban tergeletak di area diskotek. Manajemen diskotek menemukan jenazah korban dan segera melaporkannya ke Command Center 112 Surabaya. Jenazah kemudian dievakuasi oleh petugas.

Setelah penyelidikan Satreskrim Polrestabes Surabaya, polisi berhasil menangkap tersangka AK. Hubungan antara pelaku dan korban sebenarnya cukup dekat, bahkan dianggap seperti saudara.

“Mereka sering bersama, korban kerap memberikan makanan, pelaku juga sering memberi uang. Kenal dekat, kayak saudara lah,” ungkap Luthfie.

AK kini dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Peristiwa tragis ini awalnya dilaporkan warga pada Kamis (27/11/2025) sekitar pukul 03.30 WIB.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemkot Surabaya Siapkan Hadiah bagi Warga yang Melapor Aksi Pencurian Kabel PJU

29 November 2025 - 18:56 WIB

Kabel PJU Dicuri di 17 Lokasi Surabaya, Pemkot Rugi Rp 250 Juta Lebih

29 November 2025 - 18:48 WIB

Tujuh Legislator Jember Laporkan Pengacara Perumahan atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

29 November 2025 - 11:39 WIB

Nama Bupati Ponorogo Dicatut, Proyek Monumen Reog Disorot KPK

27 November 2025 - 10:28 WIB

Wajah Memar dan Robek, Korban Kekerasan di Malang Jalani Visum Usai Lapor Polisi

26 November 2025 - 15:26 WIB

Manipulasi Klaim JKN Diduga Sistematis, Thamrin: Ini Pencurian Uang Negara

19 November 2025 - 15:21 WIB

Trending di Kriminal