Surabaya, – Aksi solidaritas menuntut keadilan atas kematian Affan Kurniawan di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/8/25), berakhir ricuh.
Massa yang awalnya menyampaikan aspirasi dengan orasi dan poster mulai bertindak anarkis dengan merusak pagar pengaman dan melemparkan benda ke arah aparat kepolisian.
Kericuhan mulai terjadi tak lama setelah massa aksi memadati kawasan depan Gedung Grahadi. Massa meneriakkan yel-yel kecaman terhadap aparat dan menyuarakan tuntutan keadilan atas tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang sehari sebelumnya dilindas mobil taktis Brimob dalam aksi di Jakarta.
Ketegangan meningkat saat sejumlah demonstran mencoba menaiki pagar gedung. Aksi itu sempat dicegah oleh rekan-rekan sesama demonstran, namun situasi terus memanas.
Baca juga: 2.608 Personel Diterjunkan Untuk Amankan Aksi Massa di Surabaya
Suasana semakin tidak terkendali ketika terjadi lemparan benda keras ke arah aparat yang berjaga di balik pagar Grahadi. Polisi membentuk barikade dan menggunakan tameng untuk menahan serangan tersebut.
Puncak kericuhan terjadi ketika massa mencoba merusak pagar kawat berduri yang menjadi parameter pengamanan. Menanggapi hal ini, pihak kepolisian akhirnya mengerahkan mobil water cannon untuk membubarkan massa. Dari atas mobil komando, polisi meminta peserta aksi menghentikan kekerasan dan menjaga ketertiban.
“Tolong berhenti, jangan merusak parameter pengamanan,” terdengar suara aparat melalui pengeras suara.
Namun imbauan itu tak diindahkan. Massa tetap bertahan dan sesekali masih melemparkan benda ke arah aparat. Situasi di lokasi pun belum sepenuhnya kondusif hingga berita ini diturunkan.
Aksi solidaritas ini merupakan respons atas insiden tragis yang menimpa Affan Kurniawan, yang viral di media sosial. Banyak pihak mengecam tindakan represif aparat dalam menangani aksi di Jakarta, dan menyebutnya sebagai bentuk kekerasan yang tidak dapat dibenarkan.
Tinggalkan Balasan