Derasnya Banjir Lahar Gunung Semeru Hambat Akses Antar Kecamatan, Khususnya di Sungai Besuk Sat Pasrujambe - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Daerah · 14 Mei 2025 18:49 WIB ·

Derasnya Banjir Lahar Gunung Semeru Hambat Akses Antar Kecamatan, Khususnya di Sungai Besuk Sat Pasrujambe


 Derasnya Banjir Lahar Gunung Semeru Hambat Akses Antar Kecamatan, Khususnya di Sungai Besuk Sat Pasrujambe Perbesar

Lumajang, – Banjir lahar hujan dari Gunung Semeru pada Selasa (13/5/2025) sore mengakibatkan akses warga di Lumajang, terhambat.

Material batu besar dan pasir menutup jalur alternatif antar kecamatan, khususnya di Sungai Besuk Sat, Desa Pasrujambe, sehingga akses tertutup total.

Getaran banjir lahar tercatat dengan amplitudo maksimal 38 mm dan durasi sekitar 6.300 detik, menunjukkan derasnya aliran lahar akibat hujan deras di puncak Semeru.

Warga setempat secara swadaya membersihkan batu-batu besar yang menutup jalan, namun jalur tersebut masih ditutup sementara karena kondisi sungai yang masih deras dan berbahaya untuk dilintasi kendaraan roda empat.

Akibatnya, warga yang hendak melintas antara Kecamatan Pasrujambe dan Candipuro harus memutar rute. Motor masih bisa lewat jembatan gantung di sisi timur, tetapi kendaraan roda empat harus mencari jalur lain.

“Kemarin banjirnya besar sehingga menutup jalur ke Penanggal dan Pasrujambe ini. Ini kami sedang membersihkan jalur sengan menyingkirkan dan memecah batu-batu dari sisa banjir,” kata Dhina, salah seorang warga saat ditemui pada Rabu (14/5/25).

Akibatnya, warga yang hendak melintas di jalan penghubung Kecamatan Pasrujambe dan Candipuro harus memutar rute lantaran jalurnya tertutup total. Selain tertutup batu, kondisi aliran sungai lahar yang masih deras juga membahayakan untuk dilintasi kendaraan.

Kalau motor bisa lewat jembatan gantung di sisi timur, tetapi kalau kendaraan roda empat tidak bisa lewat harus memutar lewat jalur lain,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sebanyak 20 Dapur Lansia di Lumajang, Bupati Lumajang: Jangan Sampai Ada Lansia Yang Kelaparan

26 September 2025 - 13:49 WIB

Kerupuk dari Lorong Semeru, UMKM Desa Ini Tembus Kota-Kota Besar Berkat PKH

25 September 2025 - 14:01 WIB

Judi Online Menggerogoti Kaum Rentan, Penerima PKH di Lumajang Masuk Radar PPATK

25 September 2025 - 13:25 WIB

Gerindra Turun Tangan Mediasi Konflik Bupati dan Wabup Jember, Langkah Politik Disiapkan

24 September 2025 - 15:44 WIB

DPRD Surabaya Desak Cabut SE Pembatasan KK, Dinilai Tak Punya Dasar Hukum

24 September 2025 - 15:30 WIB

Agar Tak Gagal, Rencana Bisnis Koperasi Desa Harus Rasional dan Berbasis Potensi Lokal

22 September 2025 - 16:54 WIB

Trending di Daerah