Lumajang, – Banjir lahar hujan dari Gunung Semeru pada Selasa (13/5/2025) sore mengakibatkan akses warga di Lumajang, terhambat.
Material batu besar dan pasir menutup jalur alternatif antar kecamatan, khususnya di Sungai Besuk Sat, Desa Pasrujambe, sehingga akses tertutup total.
Getaran banjir lahar tercatat dengan amplitudo maksimal 38 mm dan durasi sekitar 6.300 detik, menunjukkan derasnya aliran lahar akibat hujan deras di puncak Semeru.
Warga setempat secara swadaya membersihkan batu-batu besar yang menutup jalan, namun jalur tersebut masih ditutup sementara karena kondisi sungai yang masih deras dan berbahaya untuk dilintasi kendaraan roda empat.
Akibatnya, warga yang hendak melintas antara Kecamatan Pasrujambe dan Candipuro harus memutar rute. Motor masih bisa lewat jembatan gantung di sisi timur, tetapi kendaraan roda empat harus mencari jalur lain.
“Kemarin banjirnya besar sehingga menutup jalur ke Penanggal dan Pasrujambe ini. Ini kami sedang membersihkan jalur sengan menyingkirkan dan memecah batu-batu dari sisa banjir,” kata Dhina, salah seorang warga saat ditemui pada Rabu (14/5/25).
Akibatnya, warga yang hendak melintas di jalan penghubung Kecamatan Pasrujambe dan Candipuro harus memutar rute lantaran jalurnya tertutup total. Selain tertutup batu, kondisi aliran sungai lahar yang masih deras juga membahayakan untuk dilintasi kendaraan.
Kalau motor bisa lewat jembatan gantung di sisi timur, tetapi kalau kendaraan roda empat tidak bisa lewat harus memutar lewat jalur lain,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan