Lumajang, – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik melalui fenomena letusan sekunder, yang berdampak langsung pada infrastruktur dan lalu lintas di Kabupaten Lumajang.
Salah satu lokasi terdampak adalah Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, jalur vital yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.
Letusan sekunder terjadi ketika air hujan berinteraksi dengan material vulkanik yang masih panas, seperti endapan lava atau lahar dari letusan sebelumnya.
Proses ini menghasilkan asap putih dan hujan abu yang turun dengan intensitas bervariasi, kadang cukup deras hingga menutupi jarak pandang pengguna jalan.
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru mencatat adanya banjir lahar hujan sejak pukul 10.30 WIB, dengan getaran terekam seismograf mencapai amplitudo maksimal 35 milimeter.
Hujan abu dari letusan sekunder memiliki efek langsung terhadap infrastruktur, terutama jembatan dan jalan. Di Jembatan Gladak Perak, abu bercampur air hujan membuat permukaan jalan licin dan berbahaya bagi pengendara, terutama kendaraan roda dua.
Selain itu, material vulkanik yang menumpuk dapat menutupi marka jalan dan mengurangi visibilitas, meningkatkan risiko kecelakaan.
Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu, menjelaskan bahwa pihak kepolisian menerapkan sistem buka-tutup jalur saat letusan sekunder terjadi.
“Kalau ada letusan sekunder jembatan kita tutup sementara, setelah letusan sekundernya hilang lalu lintas akan kita buka lagi,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025).
Selain itu, polisi dan BPBD Lumajang secara rutin membersihkan abu dengan menyemprot air agar jalan tetap aman dilalui.
Tinggalkan Balasan