Lumajang, – Kondisi di kawasan Gladak Perak kembali memasuki fase berbahaya setelah abu vulkanik dari Gunung Semeru turun dengan intensitas pekat pascahujan deras yang mengguyur wilayah lereng gunung.
Jalur utama yang menghubungkan Candipuro–Pronojiwo itu resmi ditutup total untuk kendaraan roda dua maupun empat, menyusul menurunnya jarak pandang dan semakin licinnya permukaan jalan.
Zaki, salah satu petugas pengamanan di Gladak Perak, melaporkan bahwa abu vulkanik yang menggumpal di udara membuat situasi tidak memungkinkan untuk aktivitas lalu lintas.
Abu pekat tersebut merupakan imbas dari remobilisasi material erupsi sebelumnya yang terbawa air hujan dan angin.
“Di sini abu vulkaniknya sangat pekat sekali. Dampaknya langsung ke jalan yang jadi licin dan pandangan hampir tidak terlihat. Kondisi ini sangat berbahaya untuk kendaraan,” katanya, Jumat (21/11/2025).
Penutupan akses dilakukan sebagai langkah pencegahan kecelakaan, terutama bagi pengendara motor yang memiliki risiko lebih tinggi tergelincir di permukaan jalan yang tertutup abu basah.
Ia menegaskan material vulkanik yang masih tersisa di kawasan Gladak Perak meningkatkan potensi bahaya susulan, termasuk aliran lahar jika hujan kembali turun.
“Karena kondisi ekstrem ini, sementara akses kita tutup. Kami imbau semua pengguna jalan untuk tidak memaksakan melintas,” tambahnya.
Selain jalur kendaraan, warga yang berada di bantaran sungai di sekitar Gladak Perak juga diminta untuk segera menjauh.
“Warga yang berada di bantaran sungai diminta segera naik dan tetap mengikuti arahan dari petugas. Situasi bisa berubah kapan saja,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan