Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara Mulai 17 Hingga 26 Agustus - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Pariwisata · 18 Jul 2025 08:31 WIB ·

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara Mulai 17 Hingga 26 Agustus


 Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara Mulai 17 Hingga 26 Agustus Perbesar

Lumajang, – Pendakian Gunung Semeru kembali ditutup sementara mulai 17 hingga 26 Agustus 2025. Penutupan ini bukan disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem atau peningkatan aktivitas vulkanik, melainkan untuk memberi ruang sakral kepada masyarakat adat Suku Tengger dalam merayakan Hari Raya Karo, salah satu perayaan keagamaan paling penting dan sakral di kawasan pegunungan Tengger.

Penutupan ini bukan hal baru, melainkan bentuk penghormatan atas tradisi panjang yang telah dijalankan turun-temurun. Bagi masyarakat adat Tengger, Gunung Semeru-yang mereka kenal sebagai Mahameru-adalah tempat suci, pusat spiritualitas, dan bagian dari struktur kosmologi Hindu Tengger.

Bagi Suku Tengger, Semeru bukanlah sekadar bentang alam indah atau tantangan fisik yang harus ditaklukkan. Gunung itu diyakini sebagai puncak gunung tertinggi dan paling suci di Pulau Jawa, tempat bersemayam para dewa. Dalam kepercayaan mereka, Semeru adalah titian antara bumi dan kahyangan.

Baca juga: Buruan Korupsi Kredit Fiktif Lumajang Ditangkap Karena Kasus Sabu di Maluku

Menurut kepercayaan lokal, Mahameru adalah poros dunia (axis mundi), tempat para leluhur dan dewa-dewa bersemayam. Tak heran, ritual keagamaan seperti Yadnya Kasada dan Hari Raya Karo selalu melibatkan Semeru sebagai arah sembah dan tempat persembahan.

Berdasarkan pantauan Lensawarta.com, penutupan tersebut diumumkan melalui Surat Pengumuman Nomor PG. 11/T.8/HMS.01.08/B/07/2025 yang dikeluarkan oleh Balai Besar TNBTS.

Baca juga: Beras Diduga Oplosan di Pasar Pucang Surabaya Mulai Ditarik Agen Sejak Sepekan Lalu

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa seluruh aktivitas pendakian di Gunung Semeru dihentikan total selama 10 hari, teehitung sejam Minggu (17/8/25) hingga pada Selasa (26/8/25). Jalur pendakian akan kembali dibuka pada Rabu (27/8/25).

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, mwnjelaskan penutupan ini merupakan respon atas permojonan resmi daei Pemerintab Desa Ranupani.

“Penutupan jalur pendakian ini menindaklanjuti surat dari Kepala Desa Ranupani Nomor 400.10.2/150/427.92.12/202/ tentang Permohonan izin Penutupan Jalur Pendakian Gunung Semeru sementara, yang diterbitkan pada hari Kamis (17/7/25),” kata Rudijanta, Jumat (18/7/25).

Ia juga menegaskan aktivitas pendakian terakhir hanya bisa diizinkan pada Sabtu (16/8/25), dan seluruh pendaki wajib turun dari gunung paling lambat pada Minggu (17/8/25) pukul 16.00 WIB.

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Menjelang Tahun Baru, Buper Glagaharum Lumajang Jadi Primadona Wisata Camping di Kaki Semeru

13 November 2025 - 00:21 WIB

Taman Bunga Puspa Adi Warna, Pesona Pronojiwo di Kaki Semeru

24 Oktober 2025 - 18:23 WIB

Pengelola Lokal Tunjukkan Kualitas, Wisatawan Jepang Siap Kunjungi Tumpak Sewu

17 Oktober 2025 - 13:18 WIB

Bupati Lumajang: Waktunya Swasta Kembangkan Selokambang Secara Profesional

17 Oktober 2025 - 11:40 WIB

Bupati Lumajang: Saya Tidak Bisa Percayakan Pengelolaan Selokambang Kepada Dinas

17 Oktober 2025 - 11:12 WIB

Arah Wisata Lumajang Sudah Jelas, Selatan dan Barat Tinggal Dipoles

16 Oktober 2025 - 10:09 WIB

Trending di Pariwisata