Lumajang, – Kepala Desa Selok Awar-awar, Didik Nurhandoko, menyatakan akan mengevaluasi pelaksanaan karnaval desa, termasuk penggunaan sound horeg (sound system berdaya besar yang biasa digunakan dalam parade keliling), setelah seorang warganya, Anik Mutmainah (38), meninggal dunia secara mendadak saat menyaksikan acara tersebut.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Sabtu malam (2/8), ketika Desa Selok Awar-awar sedang menggelar karnaval dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.
Anik, seorang ibu rumah tangga yang dikenal aktif dalam kegiatan desa, ambruk di tengah keramaian warga yang memadati rute karnaval.
Meski sempat dilarikan ke RSUD Pasirian, nyawanya tak tertolong. Dokter menyatakan ia sudah dalam kondisi henti jantung dan napas saat tiba di rumah sakit.
“Kami sangat kehilangan Bu Anik. Beliau warga yang aktif dan turut mempromosikan acara ini lewat media sosial. Kejadian ini menjadi catatan serius bagi kami, dan ke depan kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan seperti ini,” kata Didik, Senin (4/8/25).
Didik menjelaskan bahwa Anik datang sendiri ke lokasi acara dari rumahnya yang berjarak sekitar satu kilometer. Sebelum terjatuh, ia sempat mengunggah video suasana karnaval di akun Facebook pribadinya, termasuk flyer acara yang ia bagikan beberapa hari sebelumnya.
Baca juga: Kejaksaan Usut Dugaan Penyerobotan 9.600 Meter Lahan Negara di Bekas Sungai Asem Lumajang
“Kami tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi. Bu Anik dikenal sangat menyukai suasana karnaval, termasuk sound system-nya. Namun ke depan, kami harus lebih memperhatikan aspek kesehatan dan keamanan bagi pengunjung,” kata Didik.
Meskipun jalur iring-iringan karnaval tidak melewati depan rumah korban, Anik secara sukarela hadir ke titik keramaian. Pihak keluarga, menurut Didik, telah menerima peristiwa ini dengan ikhlas dan menyebut sebagai takdir.
“Saat ikut memakamkan jenazah, keluarga menyampaikan bahwa mereka ikhlas. Tapi tentu kami tidak bisa anggap ini hal biasa. Evaluasi harus dilakukan, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan