Lima Tradisi Sakral Wajib Hadir di Sedekah Desa Kandangan Lumajang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Khofifah Serahkan Santunan Rp10 Juta untuk Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Nggak Pake Ribet! Ini Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Membuka Chat RSNU Permata Lumajang Diproyeksikan Jadi Rumah Sakit Unggulan Berbasis Nahdliyin RSNU Lumajang Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis untuk Puluhan Warga Tak Mampu Bupati Lumajang: RSNU Harus Jadi Rumah Sakit Inklusif untuk Semua Golongan

Daerah · 28 Jul 2025 18:00 WIB ·

Lima Tradisi Sakral Wajib Hadir di Sedekah Desa Kandangan Lumajang


 Lima Tradisi Sakral Wajib Hadir di Sedekah Desa Kandangan Lumajang Perbesar

Lumajang, – Sedekah Desa di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, bukan sekadar tradisi tahunan. Ia adalah warisan leluhur yang sarat makna spiritual dan budaya. Di balik kemeriahannya, terdapat lima tradisi utama yang wajib hadir dalam setiap pelaksanaan sedekah desa.

Kepala Desa Kandangan, Jumanang, menegaskan bahwa kelima tradisi ini bukan hanya simbol, melainkan inti dari keseluruhan ritual. Kelimanya adalah ujub, Romo Dukun, ujung, remok, dan Dleweran.

“Yang tradisi itu terutama ujub, promodukun. Lepas itu ujung, remok, setelah remok ini keleweran. Itu memang harus ada,” ujar Jumanang saat ditemui, Senin (28/7/25).

Baca juga: Dari Lokal ke Global, Tradisi Jolen Jadi Magnet Budaya di Lereng Semeru

Berikut tradisi sakral yang wajib ada di Sedwkah Desa Kandangan:

– Tradisi ini merupakan pembacaan doa atau niat syukur kepada leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa. Ujub menjadi pembuka seluruh rangkaian upacara, menandai permulaan dengan sikap khidmat dan penuh pengharapan akan keselamatan serta rezeki yang melimpah.

– Upacara spiritual yang dipimpin oleh dukun desa atau tokoh adat. Dalam prosesi ini, dukun bertindak sebagai penjaga harmoni antara manusia dan alam, melakukan ritual agar desa tetap dijauhkan dari gangguan roh jahat atau energi negatif.

– Salah satu bagian yang paling menarik perhatian adalah tradisi ujung, yakni adu kekuatan secara simbolik menggunakan senjata tradisional. Ritual ini diyakini sebagai bentuk penolak bala, serta simbol keberanian dan kekuatan menjaga desa dari marabahaya.

– Remok merupakan fase pembersihan. Tidak hanya membersihkan lingkungan secara fisik, tetapi juga menjadi simbol pembersihan batin dan energi negatif yang bisa mengganggu kehidupan bermasyarakat.

– Sebagai penutup rangkaian, dleweran biasanya diisi dengan pertunjukan seni, kirab budaya, atau arak-arakan. Ini menjadi wujud syukur masyarakat atas berkah yang diberikan sekaligus sarana hiburan bersama.

Baca juga: Meriah! Warga Kandangan Berebut Isi Jolen dalam Tradisi Sedekah Bumi

Menurut Jumanang, kelima unsur ini tidak boleh ada yang ditinggalkan.

“Kalau ada yang dilewatkan, bisa jadi nanti ada yang kesurupan atau hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya menegaskan.

Selain warga lokal, Sedekah Desa Kandangan juga menjadi daya tarik wisatawan, khususnya pecinta budaya dan spiritual. Mereka datang untuk menyaksikan prosesi yang masih dilestarikan secara turun-temurun.

“Ini sudah dilakukan sejak dulu. Turis itu memang ingin, bukan ingin, sudah sering ke sini. Ngurih-ngurih hasil-usulnya Punden Situs Selo Gending  ini,” tambah Jumanang, merujuk pada situs spiritual yang dipercaya sebagai pusat budaya desa.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Nonton Sound Horeg, Ibu Muda di Lumajang Meninggal Dunia

3 Agustus 2025 - 19:44 WIB

nonton sound horeg meninggal

Viral di Medsos, Dugaan Poligami Kadis DLH Malang Berujung Penonaktifan Jabatan

2 Agustus 2025 - 17:42 WIB

Terisolasi 5 Hari, Siswa SDN Jugosari 3 Lumajang Akhirnya Bisa Sekolah Meski Harus Naik Ekskavator

2 Agustus 2025 - 16:36 WIB

Literasi Petani Minim, Tapi Solusinya Belum Sistemik

2 Agustus 2025 - 11:40 WIB

Yang Tak Terdata Justru Paling Membutuhkan: Bupati Lumajang Dorong Pendataan Lapangan

1 Agustus 2025 - 18:13 WIB

Pemkab Lumajang Kerahkan Alat Berat untuk Kirim Sembako ke Wilayah Terisolasi

31 Juli 2025 - 16:26 WIB

Trending di Daerah