MUI Jatim Dukung Fatwa Ponpes Besuk: Sound Horeg Dinilai Mengganggu dan Perlu Dilarang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif” Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Pemerintah Perkuat Mitigasi Berbasis Informasi Resmi di Kawasan Lahar Semeru Evaluasi Komprehensif Disiapkan untuk Menangani Dampak Lahar Semeru

Nasional · 1 Jul 2025 18:37 WIB ·

MUI Jatim Dukung Fatwa Ponpes Besuk: Sound Horeg Dinilai Mengganggu dan Perlu Dilarang


 MUI Jatim Dukung Fatwa Ponpes Besuk: Sound Horeg Dinilai Mengganggu dan Perlu Dilarang Perbesar

Surabaya, – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur memberikan dukungan penuh terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh Pondok Pesantren Besuk, Kabupaten Pasuruan, yang melarang penggunaan sound horeg.

Fatwa tersebut menjadi sorotan publik karena fenomena sound horeg yang kian marak dan dinilai mengganggu kenyamanan masyarakat.

Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim, KH Ma’ruf Khozin, menegaskan bahwa keputusan Ponpes Besuk yang dipimpin oleh Kiai Muhibbul Aman Aly sudah sangat tepat dan sesuai dengan kaidah fikih.

KH Ma’ruf menilai kapasitas keilmuan Ponpes Besuk tidak perlu diragukan karena Kiai Muhibbul merupakan bagian dari jajaran syuriah PBNU dan memiliki pengaruh besar di kalangan pesantren.

“Fatwa yang dikeluarkan Ponpes Besuk sudah melalui metode pengambilan hukum yang benar dan tepat,” ujar KH Ma’ruf saat dikonfirmasi, Selasa (1/7/25).

Menurut KH Ma’ruf, sound horeg hanya dinikmati oleh segelintir orang, terutama para pemilik dan penggemarnya. Namun, dampak negatif yang ditimbulkan jauh lebih luas dan dirasakan oleh masyarakat umum.

“Ini mirip dengan fenomena knalpot brong, yang hanya dinikmati pemilik sepeda motor, tapi mengganggu banyak orang di sekitarnya. Sound horeg ini bahkan lebih parah, getarannya bisa membuat kaca rumah pecah dan mengganggu kesehatan telinga,” jelasnya.

KH Ma’ruf juga menambahkan bahwa dukungan MUI Jawa Timur terhadap fatwa Ponpes Besuk merupakan bentuk kesepakatan bersama dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

“MUI Jatim sepakat dengan fatwa tersebut, karena sudah mempertimbangkan berbagai aspek secara komprehensif. Secara hukum fikih, keputusan ini sudah sangat tepat,” tegasnya.

Fenomena sound horeg yang sering muncul dalam hajatan, karnaval, dan arak-arakan selama ini memang kerap menimbulkan keresahan. Dengan dukungan MUI Jatim, diharapkan fatwa Ponpes Besuk dapat menjadi acuan bagi masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan sound system, serta menjaga ketentraman lingkungan.

Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemkab Lumajang Siapkan Program Jangka Panjang untuk Pemulihan Ekonomi Melalui Budidaya Cacing Tanah

11 Desember 2025 - 08:31 WIB

Update Aktivitas Semeru: 19 Letusan, 3 Hembusan, 2 Gempa Tektonik Tercatat Hari Ini

10 Desember 2025 - 18:44 WIB

345 Warga Pilih Mengungsi ke Bukit, Pemkab Lumajang Bawa Logistik Naik Gunung

10 Desember 2025 - 16:13 WIB

Balai TNBTS Perpanjang Penutupan Jalur Pendakian Semeru, Keselamatan Prioritas Utama

10 Desember 2025 - 15:23 WIB

Sungai Regoyo Jadi Jalur Lahar Semeru, Aktivitas Tambang Ditutup

10 Desember 2025 - 15:19 WIB

Semeru Level III Siaga, 24 Letusan Teramati dan Guguran Lava Terjadi 5 Kali

10 Desember 2025 - 10:05 WIB

Trending di Nasional