Surabaya, – Gelombang kasus korupsi yang menjerat Bupati Ponorogo Sugiri Sukoco kini merembet pada proyek kebanggaan Kabupaten Ponorogo, Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP).
Proyek yang semula diharapkan menjadi ikon budaya baru bagi masyarakat Bumi Reog itu mendadak menjadi sorotan publik setelah disebut-sebut dalam rangkaian pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Proyek MRMP kembali mencuat ke permukaan lantaran adanya dugaan pencatutan nama Bupati Ponorogo dalam proses pengerjaannya.
Informasi ini muncul setelah OTT yang dilakukan KPK terhadap Bupati Sugiri Sukoco, yang memicu rangkaian pengembangan penyidikan, termasuk menelusuri kemungkinan keterlibatan sejumlah pihak dalam proyek pembangunan monumen tersebut.
Pencatutan nama kepala daerah dalam sebuah proyek kerap menjadi indikasi adanya tekanan, permintaan tertentu, atau keterlibatan yang tidak sesuai prosedur. Publik Ponorogo pun dibuat cemas, mengingat proyek MRMP merupakan proyek besar yang menelan anggaran signifikan dan menjadi simbol identitas daerah.
KPK resmi mendatangi kantor PT Widya Satria, kontraktor yang mengerjakan proyek MRMP, yang berlokasi di Jalan Ketintang Permai, Kecamatan Gayungan, Surabaya, Rabu (26/11/2025).
Kedatangan penyidik merupakan bagian dari upaya penelusuran dokumen yang dianggap penting untuk membuka alur perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan proyek.
Direktur PT Widya Satria, Erlangga Satriagung, membenarkan kedatangan tim penyidik. Ia menyebut ini merupakan kali pertama KPK mengunjungi kantor perusahaannya.
“Ya ditanya data, tugasnya beliau-beliau itu kan data tuh. Ke rumah cari data itu saja,” katanya, Kamis (27/11/2025).
Erlangga menyebut bahwa dokumen yang dicari berkaitan dengan proyek Monumen Reog, namun ia enggan merinci berkas apa saja yang diperiksa penyidik KPK.
“Ini memang tugasnya beliau-beliau mencari data itu. Yang Ponorogo ini, Monumen Reog Ponorogo ini kan proyek 2024 kalau nggak salah,” tambahnya.
Pernyataan Erlangga kemudian menuai perhatian. Di hadapan wartawan, ia mengaku tidak mengetahui berapa total nilai anggaran proyek Monumen Reog, meski ia merupakan direktur sekaligus pemegang saham PT Widya Satria.
“Enggak hafal ya, kalau Ponorogo itu saya kan cuma pemegang saham. Jadi enggak paham tentang teknisnya,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan