Lumajang – Program Keluarga Harapan (PKH) hadir bukan hanya sebagai bantuan sosial. Program ini menjadi jembatan bagi keluarga kurang mampu untuk bangkit dan mandiri. Pesan itu disampaikan Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), saat menghadiri Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) di Dusun Krajan, Desa Sumberejo, Kecamatan Candipuro, Selasa (2/9/2025).
Acara ini bagian dari agenda Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu). Bunda Indah bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) hadir langsung menyemangati Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.
Dalam sambutannya, Bunda Indah memuji seorang KPM yang berani mundur dari PKH karena usahanya berhasil.
“Ada seorang ibu di Candipuro yang memilih mundur setelah membuka warung gorengan. Kini ia bisa berdiri sendiri. Inilah bukti bahwa PKH adalah jembatan menuju kemandirian,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa bantuan hanya menjadi langkah awal, bukan tujuan akhir.
“Saya berharap banyak KPM lain bisa mengikuti jejak itu. Dengan usaha dan ketekunan, insyaallah jalan rezeki akan terbuka,” tambahnya.
Mas Yudha menegaskan ukuran keberhasilan PKH bukan banyaknya penerima, melainkan jumlah keluarga yang berhasil mandiri.
“PKH harus kita maknai sebagai pintu menuju kesejahteraan. Mereka yang sehat dan berada di usia produktif wajib berusaha. Teladan KPM yang mandiri membuktikan program ini bisa mengubah hidup,” tegasnya.
Program P2K2 memberi bekal keterampilan ekonomi keluarga, pola asuh, dan motivasi usaha. Harapannya, setiap keluarga bisa bertransformasi dari penerima manfaat menjadi keluarga berdaya yang menggerakkan ekonomi daerah.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Lumajang menegaskan bahwa PKH bukan hanya intervensi jangka pendek, tetapi juga investasi sosial jangka panjang. Program ini ditujukan untuk melahirkan keluarga tangguh, usaha kecil yang tumbuh, dan masyarakat yang saling menguatkan.
Tinggalkan Balasan