Pasuruan, – Satreskrim Polres Pasuruan Kota berhasil membongkar jaringan pengiriman calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Malaysia dalam sebuah operasi di Desa Sudimulyo, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Kamis (26/6/2025) dini hari.
Dalam penggerebekan yang berlangsung sekitar pukul 00.15 WIB tersebut, enam orang diamankan dan kini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.
Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas pengumpulan calon pekerja migran secara ilegal di pinggir jalan raya desa tersebut.
Polisi segera bergerak dan mendapati enam orang yang terdiri dari tiga calon TKI (MS, SU, dan SD, warga Nguling), satu sopir travel berinisial SH, satu perekrut berinisial MS (50), serta MW (58), agen penyalur asal Jember.
Menurut keterangan Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, MS berperan mencari dan merekrut warga yang ingin bekerja di Malaysia. Data para calon pekerja migran kemudian diserahkan kepada MW, yang bertugas menyiapkan dokumen pemberangkatan dan mengatur jalur pengiriman melalui Batam secara ilegal.
“Para calon TKI ini diketahui tidak memiliki dokumen resmi sesuai ketentuan pemerintah dan diduga membayar sejumlah uang untuk proses pemberangkatan,” kata dia, Sabtu (28/6/25).
Dari hasil pemeriksaan, polisi menetapkan dua orang sebagai tersangka, yakni MS (perekrut) dan MW (agen penyalur).
Keduanya dijerat Pasal 81 Jo. Pasal 69 dan/atau Pasal 83 Jo. Pasal 68 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Jo. Pasal 55 KUHP, serta Pasal 4 dan/atau Pasal 10 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang Jo. Pasal 55 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
“Dari hasil pemeriksaan, dua orang kami tetapkan sebagai tersangka dan saat ini sudah ditahan oleh penyidik Unit Tipidekter Satreskrim Polres Pasuruan Kota,” ujar Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi.
Tinggalkan Balasan