Seragam Gratis Tak Kunjung Datang, Orang Tua Siswa di Blitar Terpaksa Keluarkan Uang Hingga Rp 800 Ribu - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bang Arik Motor: Kisah Viral dari Lapak Sederhana ke Panggung Sosmed Karier Politik Bambang Pacul hingga Dicopot PDIP dari Ketua DPD Jawa Tengah Bambang Pacul Dicopot PDIP dari Ketua DPD Jawa Tengah, Dinamika Internal Menghangat 1.000 Ton Gula Petani Lumajang Diserap Pemerintah, Harga Dijamin Stabil Tol Probolinggo–Banyuwangi Senilai Rp10,84 Triliun, Waktu Tempuh 5 Jam Jadi 2 Jam: Ini Jalurnya!

Pendidikan · 23 Agu 2025 09:54 WIB ·

Seragam Gratis Tak Kunjung Datang, Orang Tua Siswa di Blitar Terpaksa Keluarkan Uang Hingga Rp 800 Ribu


 Seragam Gratis Tak Kunjung Datang, Orang Tua Siswa di Blitar Terpaksa Keluarkan Uang Hingga Rp 800 Ribu Perbesar

Blitar, – Janji seragam gratis dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar untuk siswa baru belum juga terealisasi hingga pertengahan Agustus.

Kondisi ini membuat sejumlah orang tua terpaksa merogoh kocek dalam untuk membeli seragam sekolah anak mereka secara mandiri, meski program bantuan sudah dijanjikan sejak awal tahun ajaran.

Ali Ridho, seorang wali murid asal Desa Soso, Kecamatan Gandusari, mengaku harus mengeluarkan biaya hingga Rp 800 ribu untuk membeli tiga jenis seragam anaknya, yakni putih-merah, pramuka, dan olahraga.

“Satu paket seragam habis sekitar Rp 800 ribu. Itu sudah termasuk putih merah, pramuka, dan olahraga. Kata pihak sekolah nanti diganti dengan seragam sekolah gratis,” kata Ali Sabtu (23/08/25).

Baca juga: Semarak Lomba Baris Berbaris Pelajar SD & SMP Warnai HUT RI ke-80 di Lumajang

Ali adalah satu dari ribuan wali murid di Kabupaten Blitar yang kecewa dengan keterlambatan distribusi seragam ini. Ia menyayangkan program seragam gratis yang seharusnya membantu ekonomi keluarga justru datang tidak tepat waktu.

“Kalau memang ada program seragam gratis, ya jangan ditunda. Kami berharap segera dibagikan karena anak-anak sudah butuh,” tambahnya dengan nada kecewa.

Meskipun pemerintah menjanjikan bahwa program akan tetap berjalan, banyak orang tua merasa bantuan ini tidak lagi efektif jika seragam dibagikan setelah kebutuhan sudah terpenuhi secara mandiri.

Baca juga: 17 dari Kunir, 200 dari Pasirian, Lumajang Hadapi Darurat Perdagangan Manusia

“Kalau sudah beli, ya bantuan itu percuma. Kami berharap pemerintah bisa mengevaluasi waktu pelaksanaan program agar tepat sasaran,” jelasnya.

Menanggapi keluhan para orang tua, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Blitar, Deni Setiawan, menjelaskan bahwa keterlambatan bukan disebabkan masalah administrasi.

Menurutnya, kontrak kerja sama dengan penyedia seragam memang masih berlangsung hingga September.

“Kontraknya memang sampai September. Jadi tidak ada kendala administratif. Saat ini kami menunggu hasil uji laboratorium,” terang Deni pada Rabu (20/08).

Deni menambahkan bahwa uji kualitas bahan dilakukan secara ketat untuk memastikan mutu seragam. Sampel kain diambil secara acak dan diuji dua kali di laboratorium independen.

Hal ini merupakan langkah evaluasi dari pengalaman tahun lalu, di mana ditemukan masalah pada ukuran dan jumlah seragam yang dibagikan.

“Yang jelas seragam pasti dibagikan. Tidak ada pembatalan program. Kalaupun ada keterlambatan, ada sanksi untuk penyedia. Jadi, orang tua tidak perlu khawatir,” tandasnya.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Rabu Wekasan 2025: Tradisi dan Amalan ataukah Mitos?

19 Agustus 2025 - 13:34 WIB

rabu wekasan 2025

Jejak Singowiguno: Dari Rumah Keluarga ke Usulan Situs Cagar Budaya

17 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Camat Kedungjajang Dorong Riset Sejarah dan Penetapan Cagar Budaya Lokal

17 Agustus 2025 - 16:41 WIB

Dari Masa Kolonial ke Kini, Singowiguno Jadi Ikon Baru Pendopo Kecamatan Kedungjajang

17 Agustus 2025 - 08:17 WIB

Severe Thunderstorm Warning: Arti, Dampak, dan Cara Menghadapinya

17 Agustus 2025 - 05:35 WIB

Severe Thunderstorm Warning

Ketua KKN Sidorejo: Penarikan Massal Bukan Solusi, Lebih Baik Perkuat Kolaborasi dengan Desa

12 Agustus 2025 - 16:13 WIB

Trending di Pendidikan