Strategi Lumajang Wujudkan Koperasi Merah Putih Berkualitas

Menu

Mode Gelap
Kisah Rachel Frederickson: Perjalanan Inspiratif dan Kontroversi dari The Biggest Loser Severe Thunderstorm Warning: Arti, Dampak, dan Cara Menghadapinya HP 2 Jutaan Terbaik 2025, Spesifikasi & Keunggulannya Makan Mie 3 Kali Seminggu: Bahaya, Dampak, dan Tips Menguranginya Cuaca Lumajang Hari Ini dan Besok

Daerah · 10 Mei 2025 08:20 WIB ·

Dari Bupati hingga Camat, Langkah Terukur Wujudkan Koperasi Merah Putih Berkualitas di Lumajang


 Dari Bupati hingga Camat, Langkah Terukur Wujudkan Koperasi Merah Putih Berkualitas di Lumajang Perbesar

Lumajang – Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mengakselerasi pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Upaya ini menjadi bagian dari gerakan nasional yang menargetkan 80.000 koperasi berdiri pada Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Lumajang, Muhammad Ridha, menegaskan bahwa kualitas koperasi menjadi prioritas utama. Ia menyebut keberhasilan bukan diukur dari jumlah semata, melainkan dari dampak nyata pada ekonomi desa.

“Bupati, camat, dan perangkat daerah ikut terlibat aktif. Kita ingin koperasi yang benar-benar hidup dan bermanfaat bagi warga,” ujar Ridha, Jumat (9/5/2025).

Bupati: Koordinasi, Anggaran, dan Pengawalan

Bupati Lumajang berperan penting dalam mendorong gerakan koperasi ini. Mulai dari menjalin komunikasi dengan Gubernur, mengintegrasikan program ke dalam rencana pembangunan, hingga menyediakan anggaran untuk akta hukum koperasi.

Tak hanya itu, Bupati juga memfasilitasi musyawarah desa khusus. Proses ini menjadi wadah partisipasi warga dalam menentukan bentuk koperasi sesuai potensi desanya.

Baca Juga : Sertifikasi Halal, Kunci Daya Saing Produk IKM Lumajang

Camat: Penghubung Lapangan

Di sisi lain, camat bertugas sebagai penggerak di wilayah kerja masing-masing. Mereka memantau proses pembentukan koperasi di desa, membantu pelatihan pengurus, dan memfasilitasi koordinasi antardesa.

“Camat adalah ujung tombak pengawasan. Mereka memastikan koperasi tidak hanya jadi nama, tapi benar-benar aktif,” tambah Ridha.

Jadwal Implementasi Terstruktur

Pemkab Lumajang telah menyusun peta jalan sejak Maret hingga Desember 2025. Tahapannya meliputi identifikasi potensi desa, penyusunan petunjuk teknis, musyawarah desa, pendampingan, hingga legalisasi koperasi.

Proses ini melibatkan lintas sektor. Diskopindag, DPMD, Diskominfo, DKPP, dan Dispora berperan sesuai potensi yang digali dari tiap desa.

Dengan kolaborasi menyeluruh ini, Koperasi Merah Putih menjadi lebih dari sekadar kebijakan. Ia hadir sebagai simbol kemandirian desa dan harapan bagi masyarakat untuk masa depan ekonomi yang berkeadilan.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wisata Sumber Merutu Diangkat: Dari Pemandian Selir Arya Wiraraja ke Destinasi Sejarah Lokal

17 Agustus 2025 - 16:48 WIB

Cuaca Lumajang Hari Ini dan Besok

16 Agustus 2025 - 07:45 WIB

cuaca lumajang hari ini dan besok

Mulai 2026, Warga Kota Malang dengan PBB di Bawah Rp30 Ribu Dibebaskan Bayar Pajak

15 Agustus 2025 - 18:23 WIB

Pengadaan Ambulance Masuk Proyek Strategis Daerah Lumajang 2025

15 Agustus 2025 - 17:37 WIB

Ngontrak karena Kasihan, Malah Diancam: Keluh Warga Huntap Lumajang

15 Agustus 2025 - 16:11 WIB

Berapa PBB-P2 yang Harus Dibayar di Lumajang? Ini Rinciannya Berdasarkan NJOP

15 Agustus 2025 - 15:50 WIB

Trending di Daerah