Teknologi Bailey Percepat Rekonstruksi Jembatan Curah Maling dan Curah Kebo di Lumajang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif” Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Pemerintah Perkuat Mitigasi Berbasis Informasi Resmi di Kawasan Lahar Semeru Evaluasi Komprehensif Disiapkan untuk Menangani Dampak Lahar Semeru

Daerah · 12 Des 2025 14:23 WIB ·

Teknologi Bailey Percepat Rekonstruksi Jembatan Curah Maling dan Curah Kebo di Lumajang


 Teknologi Bailey Percepat Rekonstruksi Jembatan Curah Maling dan Curah Kebo di Lumajang Perbesar

Lumajang, – Pembangunan Jembatan Curah Maling dan Curah Kebo di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, hampir selesai.

Proyek ini memanfaatkan teknologi jembatan bailey, rangka baja pra-fabrikasi yang portabel dan bisa dibongkar pasang, untuk mempercepat proses rekonstruksi setelah jembatan lama putus akibat hujan deras, banjir, dan longsor pada 19 September 2025.

Putusnya jembatan tersebut sempat mengganggu konektivitas antar kecamatan dan berdampak langsung pada mobilitas warga serta distribusi barang dan jasa. Untuk itu, pemerintah daerah memutuskan membangun ulang jembatan dengan metode yang lebih cepat, efisien, dan tetap aman secara struktural. Hingga 10 Desember 2025, progres pembangunan telah mencapai 78,27 persen.

Pekerjaan saat ini fokus pada penyelesaian fondasi dan beronjong-beronjong, tahap penting sebelum pemasangan rangka baja.

Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa, meninjau langsung lokasi pembangunan pada 12 Desember 2025. Ia memastikan proses berjalan sesuai rencana dan menargetkan jembatan siap digunakan pada 31 Desember 2025.

“Insya Allah, setelah rangka baja dipasang, jembatan ini dapat segera digunakan, dan konektivitas masyarakat di sektor ekonomi, distribusi barang, jasa, dan pendidikan kembali lancar,” kata Khofifah, Jumat (12/12/2025).

Menurutnya, penerapan jembatan bailey menjadi solusi cepat pasca-bencana alam, sekaligus menunjukkan bagaimana teknologi konstruksi modern dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat di wilayah terdampak.

“Lalu ini kan atasnya beli, beli itu kita pesan jadi, jadi yang biasanya butuh waktu itu fondasinya. Kemudian beronjong-beronjongnya. Jika kalian lihat, yang tadi itu beronjongnya kurang sedikit, lalu ini fondasinya selesai,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

TPS Surabaya Perkuat Manajemen Risiko Lewat Implementasi ISO 22301

11 Desember 2025 - 09:30 WIB

Perkuat Peran Ormas: Pemuda Pancasila Berikan Bantuan Sembako ke Warga Sumberwuluh dan Jugosari

9 Desember 2025 - 16:53 WIB

100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh

9 Desember 2025 - 09:45 WIB

Taklukkan Dunia! Tim Arum Jeram Lumajang Boyong 3 Emas dan 1 Perak di Kejuaraan Internasional

9 Desember 2025 - 09:43 WIB

Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif”

9 Desember 2025 - 09:41 WIB

Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025

9 Desember 2025 - 09:38 WIB

Trending di Daerah