Lebaran Ketupat di Pantai Mbah Drajid: Tradisi Tahunan yang Mengikat Keluarga dan Kearifan Lokal - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 9 Apr 2025 09:51 WIB ·

Lebaran Ketupat di Pantai Mbah Drajid: Tradisi Tahunan yang Mengikat Keluarga dan Kearifan Lokal


 Lebaran Ketupat di Pantai Mbah Drajid: Tradisi Tahunan yang Mengikat Keluarga dan Kearifan Lokal Perbesar

Liburan Lebaran di Kabupaten Lumajang kembali dirayakan dengan tradisi bermakna, yaitu Pada (7/4/2025), ribuan pengunjung daerah, baik dalam maupun luar Kabupaten Lumajang, memenuhi kawasan wisata Pantai Mbah Drajid yang terletak di Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun. Dengan membawa tikar, makanan, dan perlengkapan mandi, masyarakat memanfaatkan waktu ini untuk berkumpul dan bersantai bersama keluarga dalam merayakan hari ketujuh setelah Idul Fitri — sebuah tradisi yang sudah mengakar dalam budaya masyarakat pesisir Lumajang.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma, Forkopimda, serta beberapa Kepala OPD, hadir di lokasi untuk melihat langsung suasana dan berinteraksi dengan masyarakat yang hadir di pantai.

Bunda Indah menjelaskan bahwa Lebaran Ketupat atau Riyoyo Pitu dirayakan tujuh hari setelah 1 Syawal, biasanya dengan kegiatan berkumpul bersama keluarga dan mandi di laut. Kegiatan mandi ini tidak hanya untuk bersenang-senang, tapi juga diyakini memberikan berkah, serta sebagai simbol tolak bala bagi orang. “Setiap Lebaran Ketupat, Pantai Mbah Drajid selalu ramai. Tradisi mandi di laut sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat di sini. Banyak kurang tidak mandi di sini saat kupatan,” ungkap Bunda Indah.

Dalam kesempatan itu, Bunda Indah juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati di tepi pantai, mengingat karakter Pantai Mbah Drajid termasuk tinggi dan berisiko.

“Saya sudah mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan tidak lengah. Ombak di pantai ini besar, dan keselamatan harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.

Perayaan Lebaran Ketupat di Pantai Mbah Drajid bukan hanya sekadar liburan, tetapi juga menjadi untuk hubungan antar keluarga dan mengingatkan kita akan nilai-nilai kearifan lokal yang perlu dijaga.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Trending di Daerah