Dari Desa untuk Bangsa, Embrio Peternakan Desa Buwek yang Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Ekonomi · 24 Jul 2025 14:44 WIB ·

Dari Desa untuk Bangsa, Embrio Peternakan Desa Buwek yang Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional


 Dari Desa untuk Bangsa, Embrio Peternakan Desa Buwek yang Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional Perbesar

Lumajang, – Di sebuah sudut tenang Kecamatan Randuagung, tepatnya di Desa Buwek, geliat perubahan perlahan namun pasti sedang berlangsung.

Sebuah kandang ayam petelur dan burung puyuh berdiri rapi di tengah areal pertanian warga. Meski ukurannya belum besar, tempat ini menjadi simbol baru bagi ekonomi kerakyatan sederhana, kolektif, dan penuh harapan.

Kandang ini bukan sekadar tempat ternak biasa. Ia adalah embrio dari Koperasi Merah Putih Desa Buwek bagian dari inisiatif nasional yang menargetkan pendirian 80.000 koperasi desa di seluruh Indonesia. Tapi di Buwek, program ini tak sekadar dilaksanakan, ia dihidupi oleh semangat gotong royong warga.

Koperasi Merah Putih di Desa Buwek mulai dirintis awal 2024, berangkat dari keprihatinan bersama tentang rendahnya pendapatan harian warga dan ketergantungan pada hasil pertanian musiman yang fluktuatif.

Dalam berbagai musyawarah desa, warga sepakat untuk mencoba model usaha yang lebih terorganisir dan berkelanjutan.

Pilihan jatuh pada peternakan ayam petelur dan burung puyuh. Alasannya sederhana namun strategis: kebutuhan pasar terhadap telur stabil, siklus produksinya cepat, dan bisa dikelola bersama-sama.

Baca juga: Respons Publik Bikin MUI Lumajang Luruskan Pernyataan Soal Sound Horeg

“Kami mulai dari nol, sama-sama membangun kandang, membeli bibit ayam secara patungan, dan belajar manajemen usaha bareng-bareng,” kata Nur Hamid, salah satu penggerak koperasi, Kamis (24/7/25).

Dukungan teknis datang dari Dinas Peternakan, sementara pendampingan kelembagaan disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui program Setor Madu (Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu). Dari sinilah titik awal peternakan kolektif itu berkembang.

Yang menarik dari peternakan ini adalah sistem pengelolaannya yang berbasis rotasi dan partisipasi warga.

Baca juga: Operasi Patuh Semeru 2025 Tekan Aksi Balap Liar di Lumajang

Tugas harian dibagi bergiliran, dengan sistem catatan produksi dan distribusi yang transparan. Hasil penjualan telur digunakan untuk operasional harian dan dibagi kembali kepada anggota koperasi dalam bentuk simpanan usaha.

“Kandangnya bersih, tidak bau, dan dikelola dengan sangat baik. Ini bisa jadi contoh bagi desa-desa lain di Lumajang maupun di Indonesia,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati.

Potensi usaha ternak Desa Buwek mendapat perhatian lebih karena selaras dengan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan untuk anak-anak sekolah dan keluarga kurang mampu. Pemerintah daerah berencana menjadikan produk telur ayam dan puyuh dari koperasi desa sebagai bagian dari rantai pasok MBG.

“Ini adalah sinergi ideal. Desa menghasilkan pangan sehat, dan negara memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat,” katanya.

Baca juga:Gunung Semeru Erupsi Lima Kali dalam Sehari, Kolom Abu Capai 1.000 Meter

Dalam skenario ini, desa bukan lagi penerima manfaat program, tetapi menjadi mitra aktif pembangunan. Skema semacam ini, menurut Bunda Indah, akan menjadi arah baru pembangunan desa: inklusif, produktif, dan saling menguatkan.

Visi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Lumajang, sebagaimana disampaikan Bupati Indah, adalah menjadikan desa sebagai benteng ekonomi nasional.

Ketika desa mampu menghidupi dirinya sendiri, menyediakan pangan, lapangan kerja, dan ekonomi keluarga yang stabil, maka ketahanan nasional otomatis akan terbentuk dari bawah.

“Negara ini tidak dibangun dari atas ke bawah, tapi dari desa-desa seperti Buwek ini. Kalau satu desa mandiri, lalu dua, lalu seratus, maka kita akan punya fondasi ekonomi yang kokoh,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kadin Lumajang Genjot Transformasi Digital Demi Ciptakan Desa Berdaya Saing di Tengah Persaingan Global

16 November 2025 - 16:54 WIB

Jika Disetujui, UMK Lumajang 2026 Berpotensi Tembus Rp 2,6 Juta

16 November 2025 - 11:03 WIB

Pemberdayaan Ekonomi Lokal Melalui Festival UMKM dan Pesona Budaya 2025

8 November 2025 - 20:38 WIB

Lumajang Kurangi Ketergantungan Bantuan, PKH Cetak Ratusan Keluarga Mandiri

2 Oktober 2025 - 11:03 WIB

Ketua Kadin Lumajang Imbau Jaga Kondusifitas Jelang Demo 3 September, Stabilitas Kunci Pertumbuhan Ekonomi

28 Agustus 2025 - 20:23 WIB

ketua kadin lumajang

1.000 Ton Gula Petani Lumajang Diserap Pemerintah, Harga Dijamin Stabil

22 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Trending di Daerah