Lumajang, – Akses warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, terputus total setelah banjir lahar hujan dari Gunung Semeru menimbun satu-satunya jembatan penghubung dengan material batu dan pasir setinggi enam meter.
Akibat kondisi tersebut, warga kini terisolasi dan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Banjir lahar hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membawa material vulkanik dalam jumlah besar melalui aliran Sungai Regoyo.
Aliran deras itu menghantam jembatan limpas yang menjadi satu-satunya akses keluar masuk dusun, hingga tertutup sepenuhnya.
Baca juga: Dengan Sistem DTSEN, Lumajang Tak Butuh Lagi Label ‘Keluarga Miskin’ di Rumah Warga
“Warga tidak bisa keluar, bahkan untuk belanja kebutuhan pokok atau mengambil bantuan sosial sangat kesulitan,” ungkap Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat meninjau lokasi, Kamis (31/7/25).
Pemerintah Kabupaten Lumajang saat ini telah mengajukan permohonan normalisasi Sungai Regoyo kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebagai langkah darurat untuk membuka kembali akses tersebut.
Normalisasi sungai dianggap sebagai solusi paling cepat untuk mengatasi tumpukan material dan memulihkan konektivitas dusun dengan wilayah sekitarnya.
Baca juga: Longsor Susulan Tutup Jalur Lumajang–Malang, Akses Terhambat
“Solusi sementara kami sudah minta ke Dinas PU untuk dilakukan normalisasi sungai. Sekarang sedang proses,” tambah Indah.
Warga yang terdampak kini menggantungkan harapan pada kecepatan pemerintah dalam mengevakuasi material yang menutup jembatan. Beberapa bantuan logistik terpaksa dikirim melalui jalur darurat dengan berjalan kaki atau menggunakan alat berat.
Kondisi ini juga berdampak langsung terhadap perekonomian lokal. Aktivitas pertanian dan distribusi hasil panen warga terhenti, sementara akses pendidikan dan layanan kesehatan pun terganggu.
Tinggalkan Balasan