Lumajang, – Di tengah maraknya kasus pencurian sepeda motor yang menimpa mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di beberapa desa di Kabupaten Lumajang, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, justru tampil sebagai pengecualian.
Ketika ribuan mahasiswa dari berbagai universitas ditarik dari lokasi penugasannya karena alasan keamanan, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) tetap memilih bertahan di Argosari.
Koordinator Subunit Desa Argosari untuk KKN UGM, Irsyat, menyampaikan kondisi di desanya tetap aman dan kondusif. Bahkan, ia menyebut bahwa para mahasiswa merasa sangat betah berkat keramahan warga.
Baca juga: Mahasiswa KKN UGM Dorong Inovasi Pertanian dan Edukasi di Desa Argosari, Lumajang
“Kalau di Desa Argosari ini, yang buat kami betah itu memang dari warganya. Warganya sangat ramah, baik kepada orang luar maupun siapa pun yang datang ke sini. Kami merasa seperti dianggap keluarga sendiri,” kata Irsyat, Selasa (12/8/25).
Selama menjalankan program KKN, mahasiswa kerap mendapat sambutan hangat setiap kali berkunjung ke rumah warga.
“Setiap kami sowan ke rumah warga, selalu disugui makanan. Saat jalan-jalan pun selalu disapa,” tambahnya.
Baca juga: Semarak Lomba Baris Berbaris Pelajar SD & SMP Warnai HUT RI ke-80 di Lumajang
Situasi berbeda terjadi di desa-desa lain seperti Alun-Alun dan Tempeh, di mana terjadi pencurian sepeda motor milik mahasiswa KKN. Hal ini menyebabkan ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi harus dipulangkan lebih awal oleh kampus masing-masing demi alasan keamanan.
Namun demikian, Irsyat menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada arahan penarikan mahasiswa dari pihak UGM karena situasi di Argosari relatif aman. Ia juga memastikan bahwa seluruh kegiatan pengabdian masyarakat tetap berjalan sesuai rencana.
“Kami tetap bertugas di sini. Alhamdulillah, Desa Argosari aman. Tidak ada rasa takut karena lingkungan masyarakatnya juga sangat mendukung,” ungkap Irsyat.
Tinggalkan Balasan