Data Akurat Jadi Fondasi Program MBG
Keberhasilan dapur umum Bantuan Gizi (MBG) di Lumajang tidak hanya bergantung pada operasional dapur, tetapi juga pada data yang akurat. Kepala BPS Lumajang, Moch. Sonhaji, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan survei menyeluruh mencakup penyedia bahan pangan, supplier, sekolah, hingga penerima manfaat.
“Data sangat penting untuk memastikan program berjalan efektif, aman, sekaligus memetakan dampaknya bagi masyarakat,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (8/9/2025).
Pengawasan Ketat Pangan dan Gizi
Selain data, pengawasan kualitas pangan menjadi fokus utama. Sonhaji menekankan pentingnya sinergi dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) guna menjaga ketersediaan bahan pangan, serta dengan BPOM untuk memastikan keamanan dan kualitas gizi. Uji kelayakan bahan pangan kini menjadi prosedur rutin demi menjamin makanan yang disajikan aman dan bergizi tinggi.
Tim Ahli di Setiap Dapur MBG
Setiap dapur MBG dilengkapi tiga tenaga inti: ahli gizi, kepala dapur, dan akuntan. Tim ini berperan memastikan distribusi makanan berlangsung transparan, efisien, dan sesuai standar gizi yang ditetapkan.
“Dengan data kuat, pengawasan ketat, dan kolaborasi lintas sektor, dapur MBG tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi daerah,” tegas Sonhaji.
Model Pengelolaan Transparan dan Berkelanjutan
Langkah terpadu Pemkab Lumajang ini memperlihatkan sinergi antara aspek sosial, kesehatan, dan ekonomi dalam pengelolaan bantuan pangan. Pemerintah daerah terus memantau kinerja dapur MBG untuk memastikan manfaatnya maksimal bagi masyarakat sekaligus menjaga kestabilan pasokan pangan lokal.
Melalui penguatan data dan pengawasan, dapur MBG menjadi model bantuan pangan yang transparan, aman, dan berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya menerima makanan bergizi, tetapi juga merasakan dampak positif terhadap stabilitas harga pangan di pasar lokal.
Tinggalkan Balasan