DPR Desak Audit Nasional Bangunan Pesantren Usai Tragedi Ponpes Roboh di Sidoarjo - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 30 Sep 2025 13:50 WIB ·

DPR Desak Audit Nasional Bangunan Pesantren Usai Tragedi Ponpes Roboh di Sidoarjo


 DPR Desak Audit Nasional Bangunan Pesantren Usai Tragedi Ponpes Roboh di Sidoarjo Perbesar

Sidoarjo, – Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan korban jiwa, memantik reaksi keras dari anggota Komisi XIII DPR RI, Dini Rahmania.

Ia mendesak pemerintah pusat dan daerah segera melakukan audit nasional terhadap kelayakan bangunan pondok pesantren di seluruh Indonesia.

Menurut Dini, tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa keselamatan para santri belum sepenuhnya menjadi perhatian utama. Ia menekankan bahwa bangunan tempat tinggal dan belajar para santri harus memenuhi standar keamanan yang layak dan terjamin.

Baca juga: Kondisi Kritis, Santri Korban Keracunan HCL di Lumajang, Biaya Perawatan Rp 1 Juta Per Hari

“Keselamatan santri harus menjadi prioritas. Jangan tunggu ada korban jiwa lagi baru bergerak. Bangunan asrama pesantren perlu diaudit secara menyeluruh,” tegas Dini dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (30/9/25).

Dini juga mendorong Kementerian Agama, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta pemerintah daerah untuk berkoordinasi dalam menyusun langkah-langkah mitigasi bencana di lingkungan pesantren.

Baca juga: Pinjaman Daerah Surabaya Dikoreksi Jadi Rp 1,5 Triliun, DPRD: Ini Keputusan Politik, Bukan Teknis Semata

Langkah ini dinilai penting karena banyak pondok pesantren yang berada di wilayah rawan bencana atau memiliki bangunan lama yang tak lagi layak huni.

Selain audit struktur bangunan, Dini mengusulkan pelatihan kesiapsiagaan bencana untuk para santri dan pengelola pesantren, sebagai bagian dari upaya preventif untuk mengurangi risiko korban saat terjadi bencana.

“Penting juga ada pelatihan tanggap bencana. Santri dan pengelola harus tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa, kebakaran, atau kejadian tak terduga lainnya,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Dini turut menyampaikan duka mendalam atas musibah robohnya bangunan pesantren yang terjadi pada Senin (29/9/25) sekitar pukul 15.35 WIB, tepat saat ratusan santri tengah melaksanakan ibadah shalat berjamaah di mushala lantai bawah. Insiden tersebut diketahui terjadi ketika aktivitas pengecoran lantai atas tengah berlangsung.

“Kami sangat berduka. Ini tamparan keras bagi semua pihak untuk mengevaluasi kondisi pesantren di seluruh daerah. Jangan ada lagi santri yang belajar dalam ketakutan karena bangunan tak layak,” ungkapnya.

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Trending di Daerah