Pinjaman Daerah Surabaya Dikoreksi Jadi Rp 1,5 Triliun, DPRD: Ini Keputusan Politik, Bukan Teknis Semata - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 29 Sep 2025 15:05 WIB ·

Pinjaman Daerah Surabaya Dikoreksi Jadi Rp 1,5 Triliun, DPRD: Ini Keputusan Politik, Bukan Teknis Semata


 Pinjaman Daerah Surabaya Dikoreksi Jadi Rp 1,5 Triliun, DPRD: Ini Keputusan Politik, Bukan Teknis Semata Perbesar

Surabaya, – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi mengoreksi rencana pinjaman daerah tahun anggaran 2026 dari semula Rp 2,9 triliun menjadi Rp 1,5 triliun. Koreksi ini dilakukan menyusul hasil simulasi fiskal, rekomendasi Bappenas, dan pertimbangan atas kemampuan bayar jangka panjang.

Namun, keputusan ini tidak hanya dilandasi alasan teknis atau administratif. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, menegaskan penurunan nilai pinjaman merupakan keputusan politik yang mencerminkan arah dan sikap pembangunan kota ke depan.

“Awalnya Rp 2,9 triliun, kini turun menjadi Rp 1,5 triliun. Tentu ada sejumlah proyek yang harus ditunda, di antaranya Jalan Dharma Husada dan Jembatan Kalimakmur. Kami berkomitmen memperjuangkan agar proyek-proyek tersebut dapat kembali diajukan pada 2027,” kata Bahtiyar, Senin (29/9/25).

Baca juga: Kantor IJTI Lumajang Disatroni Maling, Satu Motor Hilang

Menurut Bahtiyar, keputusan politik ini menimbang banyak hal, termasuk kestabilan fiskal daerah dan perlindungan terhadap belanja sektor-sektor pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan.

Meski nilai pinjaman berkurang hampir 50 persen, Pemkot dan DPRD sepakat untuk tetap mengalokasikan anggaran yang tersedia pada proyek-proyek strategis dan mendesak.

Baca juga: Mahal Tak Masalah, Asal Jelas, Wisatawan Minta Harga Kuliner Tumpak Sewu Ditulis di Menu

Program pengendalian banjir dan penanganan genangan air juga tetap menjadi prioritas, mengingat tingginya kerentanan Surabaya saat musim hujan.

“Kami memahami kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur yang layak. Karena itu, meski dana lebih kecil, fokus utama tetap diarahkan pada pembangunan yang paling berdampak langsung terhadap kualitas hidup warga,” tambah Bahtiyar.

Bahtiyar menyebut pemilihan dua lembaga keuangan ini sudah disesuaikan dengan kapasitas fiskal dan kemampuan pembayaran daerah secara realistis.

Meski menyetujui koreksi pinjaman, DPRD menekankan pentingnya perencanaan pelunasan yang hati-hati, agar tidak mengganggu alokasi anggaran untuk sektor vital.

“Kami tidak ingin cicilan pinjaman justru membebani masyarakat dengan mengorbankan sektor seperti pendidikan dan kesehatan. Dua sektor ini harus tetap terjamin meskipun ada kewajiban membayar utang,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Lumajang Berpotensi Miliki Enam Cagar Budaya, Tiga ODCB Baru dalam Tahap Kajian

12 November 2025 - 13:32 WIB

Bupati Lumajang Larang Truk Pasir Melintas Saat Jam Sekolah

12 November 2025 - 10:37 WIB

Pemkab Lumajang Revisi Perda Tirta Mahameru, Jumlah Direksi Akan Disesuaikan Regulasi Baru

11 November 2025 - 13:55 WIB

Demi Efektivitas, Direksi Perumda Tirta Mahameru Lumajang Bakal Dipangkas

11 November 2025 - 13:51 WIB

Kesejahteraan Kader Naik, Layanan Posyandu di Lumajang Diharapkan Lebih Optimal

11 November 2025 - 13:46 WIB

Dana Dusun Rp 50 Juta Per Dusun, Risiko Korupsi Tergantung Individu

11 November 2025 - 13:39 WIB

Trending di Daerah