Eri Irawan: Pembiayaan Alternatif Bisa Selamatkan Rp59,9 Miliar Uang Daerah - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 1 Okt 2025 07:36 WIB ·

Eri Irawan: Pembiayaan Alternatif Bisa Selamatkan Rp59,9 Miliar Uang Daerah


 Eri Irawan: Pembiayaan Alternatif Bisa Selamatkan Rp59,9 Miliar Uang Daerah Perbesar

Surabaya, – Anggota Badan Anggaran DPRD Surabaya, Eri Irawan, menegaskan bahwa pemanfaatan pembiayaan alternatif untuk pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya tidak hanya mempercepat pengerjaan proyek, tetapi juga dapat memberikan efisiensi anggaran hingga Rp59,9 miliar dibandingkan menggunakan APBD murni.

Menurut Eri, program infrastruktur strategis seperti Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), pelebaran Jalan Wiyung, flyover Dolog, serta diversi Gunungsari dan penerangan jalan umum, bisa diselesaikan lebih cepat dengan pembiayaan alternatif.

Skema ini memungkinkan pemerintah daerah memulai proyek tahun ini, menghindari risiko kenaikan biaya konstruksi, tenaga kerja, dan operasional akibat inflasi yang terus meningkat.

Baca juga:Konflik Terbuka Bupati vs Wakil Bupati di Jember dan Sidoarjo, Pemerintahan Terancam Mandek

“Menunda pembangunan akan membuat biaya proyek jauh lebih besar di tahun-tahun mendatang. Dengan memulai tahun ini, pemerintah daerah bisa menghemat anggaran alias lebih efisien dalam jangka panjang,” ujar Eri, Rabu (1/9/2025).

Eri menjelaskan, kajian yang dilakukan menunjukkan jika proyek-proyek tersebut dibiayai dengan skema pinjaman daerah yang harus selesai paling lambat 2027, biaya total termasuk bunga masih lebih hemat dibandingkan pembiayaan menggunakan APBD hingga 2029. Selisih efisiensi anggaran yang diperoleh mencapai Rp59,9 miliar.

Baca juga: Tangis Pecah di Sidoarjo, Tiga Santri Ponpes Al-Khoziny Tewas dalam Tragedi Musala Roboh

Meski begitu, Eri mengingatkan bahwa perencanaan dan pengawasan yang ketat mutlak diperlukan agar kualitas hasil pembangunan tetap optimal dan berdampak besar bagi masyarakat.

“Tentu saja perencanaannya harus matang, diawasi ketat, sehingga hasilnya berkualitas dan berdampak optimal bagi publik,” katanya.

Selain efisiensi, pembiayaan alternatif juga dinilai Eri bisa memanfaatkan momentum kebijakan fiskal pemerintah pusat yang mendukung program pembangunan daerah, termasuk konsep cost sharing pada proyek strategis seperti flyover Dolog yang berkontribusi pada pengurangan perlintasan sebidang (SRRL) di Surabaya.

“Pemkot Surabaya bisa memanfaatkan momentum kebijakan pusat yang mendukung pembiayaan infrastruktur. Ini menjadi kesempatan untuk percepatan pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat,” tambahnya.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Trending di Daerah