Pemkot Surabaya Terapkan Skema Cicilan Proyek untuk Efisiensi Anggaran - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Dorong Gerakan Sosial Bersama untuk Tangani Rumah Tidak Layak Huni Langkah Cepat Pemkab Lumajang Redakan Kepanikan Warga Terdampak Puting Beliung di Kalipenggung Bunda Indah Tekankan Pariwisata Berkelanjutan saat Resmikan Wisata Kopi Jatian Kenongo Wabup Lumajang: Kemajuan Daerah Tumbuh dari Rasa Aman dan Kedekatan TNI dengan Rakyat Sinergi TNI dan Pemkab Lumajang: Rumah Mbok Imuk Jadi Cermin Cinta, Kepedulian, dan Ketahanan Sosial Bangsa

Nasional · 8 Okt 2025 16:21 WIB ·

Pemkot Surabaya Terapkan Skema Cicilan Proyek untuk Efisiensi Anggaran


 Pemkot Surabaya Terapkan Skema Cicilan Proyek untuk Efisiensi Anggaran Perbesar

Surabaya, – Pemerintah Kota Surabaya menerapkan skema pembiayaan jangka panjang atau sistem “cicilan proyek” sebagai langkah strategis menghadapi pemangkasan dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat sebesar Rp730 miliar pada tahun 2026.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyebutkan skema ini memungkinkan proyek infrastruktur besar dapat langsung dikerjakan lebih awal di tahun 2026, kemudian pembayarannya dicicil dalam beberapa tahun berikutnya.

Strategi ini dinilai lebih efisien dibandingkan pola konvensional yang membagi proyek menjadi tahap-tahap kecil hingga tahun 2029.

“Ketika ada pekerjaan sampai 2029, kami bandingkan dengan kita kerjakan di tahun 2026, lalu cicil pembayarannya. Hasilnya, lebih hemat Rp50 miliar,” ujar Eri pada Rabu (8/10/2025).

Baca juga: Bupati Lumajang Dorong Gerakan Sosial Bersama untuk Tangani Rumah Tidak Layak Huni

Menurut Eri, jika pembangunan dilakukan sejak awal secara menyeluruh, maka nilai investasi tidak hanya lebih rendah, tetapi dampaknya juga lebih cepat dirasakan masyarakat. Misalnya, percepatan pembangunan jalan di wilayah Wiyung, Gunung Sari, dan Banyu Urip akan mendorong kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang signifikan.

“Ketika pembangunan dilakukan lebih awal, NJOP otomatis naik. Diperkirakan pada tahun 2028 akan terjadi lonjakan NJOP sekitar Rp500 miliar,” jelasnya.

Baca juga: Dana TKD Surabaya Dipangkas Rp730 Miliar, Eri Siapkan Strategi Inovatif

Selain efisiensi anggaran, skema pembiayaan jangka panjang ini juga memungkinkan Pemkot menjaga ritme pembangunan di tengah tekanan fiskal, tanpa harus menunda proyek-proyek prioritas.

Eri menegaskan strategi ini adalah bagian dari inovasi kebijakan keuangan daerah yang berorientasi pada keberlanjutan dan percepatan manfaat.

Tak hanya mengandalkan efisiensi dari skema pembiayaan, Pemkot Surabaya juga akan mengoptimalkan aset daerah, termasuk menyewakan aset yang tidak digunakan untuk pelayanan publik langsung. Langkah ini diambil untuk menambah sumber pemasukan baru tanpa membebani masyarakat.

“Kami akan pilah aset. Ada yang dipakai untuk padat karya, ada juga yang disewakan. Karena defisit Rp730 miliar ini harus ditutupi tanpa mengganggu pelayanan,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dapur Suplai Makanan ke SDN Bintoro 5, Komnas HAM Soroti Minimnya Standar Sanitasi

8 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Komnas HAM Temukan Dapur MBG di Jember Belum Kantongi Sertifikat Higienitas

8 Oktober 2025 - 18:13 WIB

Dana TKD Surabaya Dipangkas Rp730 Miliar, Eri Siapkan Strategi Inovatif

8 Oktober 2025 - 16:14 WIB

Gunung Semeru Erupsi 8 Kali, Kolom Abu Capai 700 Meter

8 Oktober 2025 - 16:04 WIB

11 Anak di Tempursari Terima Bantuan Gizi Tambahan, Langkah Nyata Cegah Stunting dari Desa

8 Oktober 2025 - 05:38 WIB

Bangunan Pendidikan Tanpa Legalitas? Ponpes di Lumajang Belum Ajukan PBG Sejak 2020

6 Oktober 2025 - 16:21 WIB

Trending di Nasional