Legislator Jember: Ketidakhadiran Kades Tanda Lemahnya Dukungan Terhadap Program Bupati - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Politik · 7 Nov 2025 10:22 WIB ·

Legislator Jember: Ketidakhadiran Kades Tanda Lemahnya Dukungan Terhadap Program Bupati


 Legislator Jember: Ketidakhadiran Kades Tanda Lemahnya Dukungan Terhadap Program Bupati Perbesar

Jember, – Suasana sarasehan politik yang digelar di Pendopo Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (6/11/2025), mendadak tegang.

Pasalnya, tidak satu pun kepala desa dari tujuh desa di wilayah tersebut hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jember bersama Pemerintah Kecamatan Mumbulsari.

Ketidakhadiran para kepala desa itu memicu reaksi keras dari anggota DPRD Jember Fraksi Gerindra, Siswono, yang hadir sebagai salah satu narasumber dalam acara bertema Pendidikan Politik tentang Adaptasi dan Inovasi Menyongsong Jember Baru Jember Maju.

“Mana para kades? Tolong angkat tangan, siapa yang hadir?” tanya Siswono saat membuka paparannya.

Baca juga:Mantan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Jember Jadi Tersangka Kasus Korupsi Sosraperda

Namun pertanyaannya dijawab dengan hening. Tidak ada satu pun kepala desa yang mengacungkan tangan.

Melihat situasi itu, Siswono tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia menilai absennya para kepala desa dalam kegiatan yang bersifat pembinaan politik dan pembangunan itu menunjukkan kurangnya komitmen dalam mendukung program Bupati Jember, Fawait.

Baca juga: BPJS Kesehatan Jember Perketat Pengawasan Klaim, Tiga RS Kembalikan Dana Hasil Fraud

“Pak Camat tolong, kalau para kades minta tanda tangan jangan dipermudah. Ketidakhadiran mereka ini bukti bahwa tidak ada niat sungguh-sungguh untuk mendukung program Bupati,” tegasnya.

Menurut Siswono, kegiatan seperti sarasehan politik bukan sekadar acara formalitas, tetapi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas politik dan kesadaran pembangunan di tingkat desa.

“Bupati sudah berulang kali menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten dan desa dalam mewujudkan Jember yang lebih maju. Kalau pemimpinnya di tingkat desa saja tidak hadir, bagaimana bisa rakyat di bawahnya ikut bergerak?” ujarnya.

Legislator Gerindra itu menekankan keberhasilan program pembangunan daerah sangat bergantung pada kolaborasi lintas level pemerintahan, termasuk peran kepala desa sebagai ujung tombak pelayanan publik.

“Pemerintah kabupaten tidak bisa berjalan sendiri. Kepala desa itu mitra strategis dalam menggerakkan masyarakat, apalagi untuk program-program yang menyentuh langsung ekonomi rakyat,” ujar Siswono.

Ia juga mengingatkan bahwa para kepala desa harus memiliki mental adaptif terhadap perubahan dan tidak bersikap pasif terhadap kebijakan pembangunan yang sedang dijalankan. “Kita ini sedang beradaptasi dengan era baru pemerintahan yang menuntut inovasi dan keterbukaan. Kalau pemimpinnya saja masih acuh, kapan desanya bisa maju?” tambahnya.

Baca juga:Audit BPJS Kesehatan Bongkar Kejanggalan Klaim Medis di Tiga RS Jember

Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP3D (Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah) Jember, Gogot Cahyo Baskoro, yang menjadi pembicara di sesi kedua, turut menyoroti pentingnya partisipasi politik dan pembangunan di tingkat desa.

Menurut Gogot, partisipasi politik tidak hanya berarti ikut dalam pemilu, tetapi juga aktif dalam proses kebijakan publik, termasuk kegiatan seperti sarasehan. “Kegiatan seperti ini justru bentuk nyata partisipasi dalam proses kebijakan. Karena itu, sangat disayangkan bila para kepala desa tidak hadir,” katanya.

Cermin Tanggung Jawab Moral Pejabat Desa
Kecamatan Mumbulsari terdiri dari tujuh desa, yakni Mumbulsari, Karang Kedawung, Kawangrejo, Tamansari, Lampeji, Suco, dan Lengkong. Namun, dalam kegiatan tersebut, tidak satu pun kepala desa hadir.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kasus Sosraperda Kian Menegang di Lingkaran Politik

17 November 2025 - 09:13 WIB

Pemerintah Provinsi Akan Lebih Tepat Sasaran dalam Salurkan Bantuan, Begini Langkahnya

15 November 2025 - 15:06 WIB

DPRD Lumajang dan Jawa Timur Bersinergi Bangun Desa Sumbersuko

15 November 2025 - 14:09 WIB

Program 2026 Disiapkan, Sumbersuko Siap Tingkatkan Kesejahteraan Warga

15 November 2025 - 14:01 WIB

Ratih Damayanti Dorong Desa Sumbersuko Mandiri, Tangguh, dan Berdaya Saing

15 November 2025 - 13:53 WIB

DPRD Jatim Dorong Optimalisasi PAD di 38 Kabupaten-Kota Meski Ada Pemangkasan Anggaran

9 November 2025 - 15:17 WIB

Trending di Politik