Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 17 Nov 2025 15:47 WIB ·

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang


 Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang Perbesar

Lumajang, – Warga Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, mulai resah dengan dugaan pencemaran sungai akibat aktivitas pengolahan limbah tambang emas yang beroperasi di tengah permukiman padat.

Keluhan itu muncul setelah warga melihat aktivitas pengolahan limbah yang menghasilkan tumpukan lumpur dan sisa material tambang.

Perangkat Desa Pasirian, Heru Purnomo, membenarkan adanya keluhan dari masyarakat. Ia menyebut bahwa usaha tersebut tidak memiliki izin dan diduga membuang limbah langsung ke sungai.

Baca juga: Kadin Lumajang Genjot Transformasi Digital Demi Ciptakan Desa Berdaya Saing di Tengah Persaingan Global

“Ada keluhan warga terkait pengolahan limbah tambang, limbahnya dibuang ke sungai,” ujar Heru saat ditemui di lokasi, Senin (17/11/2025).

Baca juga: Jika Disetujui, UMK Lumajang 2026 Berpotensi Tembus Rp 2,6 Juta

Dugaan pencemaran ini memicu kekhawatiran karena sungai di sekitar permukiman masih kerap dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari.

Air sungai yang tercemar logam berat atau bahan kimia berisiko menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, hingga penyakit kronis dalam jangka panjang.

Sementara itu, pemilik usaha Satrio (26), membantah bahwa limbah yang diolah mencemari sungai. Ia mengklaim proses pengolahan menggunakan bahan kimia yang lebih ramah lingkungan, serta air olahan diolah kembali.

“Cara kerjanya pakai pengganti potas yang lebih ramah lingkungan. Airnya masuk lagi, tidak dibuang ke sungai,” jelas Satrio.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung BPJS Ketenagakerjaan 8.900 Ketua RT/RW, Prioritaskan Perlindungan Abdi Masyarakat

15 November 2025 - 09:59 WIB

Trending di Daerah