Kolaborasi Jadi Fondasi Mitigasi Semeru
Di tengah meningkatnya aktivitas Gunung Semeru, Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) menegaskan bahwa mitigasi bencana hanya dapat berjalan efektif jika seluruh pihak bergerak bersama. Pemerintah, BPBD, relawan, dan masyarakat harus saling terhubung dalam satu sistem kerja yang terarah.
Peninjauan Pos Evakuasi di Candipuro
Saat meninjau posko pengungsian di Kantor Kecamatan Candipuro pada Rabu malam (19/11/2025), Mas Yudha kembali mengingatkan prioritas utama pemerintah.
“Keselamatan jiwa warga adalah hal paling penting. Setiap langkah mitigasi harus melibatkan semua unsur agar warga tetap berada di lokasi aman,” ujarnya.
Instruksi Tegas untuk Pemantauan Lapangan
Mas Yudha menyampaikan bahwa Bunda Bupati Lumajang telah menginstruksikan seluruh jajaran—mulai dari kepala desa, perangkat desa, camat, hingga BPBD—untuk aktif memantau pergerakan masyarakat. Tujuannya memastikan warga di zona rawan segera diarahkan menuju wilayah aman dan pos pengungsian yang sudah disiapkan.
Ratusan Warga Sudah Mengungsi
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Lumajang, tercatat 956 pengungsi berada di beberapa titik di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Meski jumlahnya cukup besar, koordinasi yang sistematis membantu proses mitigasi berjalan cepat dan terstruktur.
Kolaborasi Nyata di Lapangan
Mas Yudha menegaskan bahwa kolaborasi tidak berhenti pada seruan. Kerja sama itu terlihat nyata dalam penyiapan lokasi pengungsian, distribusi logistik, hingga pengawasan mobilitas warga.
“Kolaborasi bukan sekadar slogan, tetapi instrumen penting untuk memastikan semua warga terlayani dengan aman dan cepat,” tegasnya.
Kepatuhan Warga Menjadi Faktor Penentu
Pemerintah daerah juga menekankan pentingnya kepatuhan warga terhadap arahan petugas. Dengan pengawasan berlapis dan koordinasi instansi yang terintegrasi, risiko bahaya dapat ditekan.
Langkah kolaboratif ini menjadi bukti bahwa mitigasi bencana yang terarah mampu menjaga keselamatan warga, sekaligus memperlihatkan kekuatan gotong royong di tengah situasi darurat Semeru.
Tinggalkan Balasan