Lumajang, – Dampak banjir yang melanda wilayah Jatiroto, Kabupaten Lumajang, mulai berdampak pada kesehatan warga. Sejumlah pengungsi dan penduduk yang masih bertahan di rumah mereka di Desa Rojopolo mengeluhkan gangguan kesehatan, terutama diare dan tekanan darah tinggi, sejak Jumat (31/10/25) kemarin.
Musadah, salah seorang warga setempat, mengaku tubuhnya mendadak lemas setelah berjam-jam berada di genangan air yang meluap dari sungai.
“Kaki dingin, badan lemas. Tadi dicek petugas puskesmas, katanya darah tinggi. Sudah diberi obat,” kata Musadah, Sabtu (1/11/2025).
Baca juga:Luapan Anak Sungai Bondoyudo Rendam 895 Rumah di Rowokangkung Lumajang
Petugas kesehatan dari Puskesmas Jatiroto langsung menurunkan tim medis keliling menggunakan ambulans. Pemeriksaan dilakukan dari rumah ke rumah, terutama di kawasan yang masih tergenang air setinggi 50 hingga 100 sentimeter.
Kepala Puskesmas Jatiroto, dr. Tanti Umiyati, mengatakan keluhan terbanyak yang ditemukan adalah peningkatan tekanan darah pada warga lanjut usia serta gangguan pencernaan ringan akibat kondisi lingkungan yang lembab dan kurang higienis.
Baca juga:Pasca-Banjir, Pemkab Lumajang Bersihkan Sungai dan Rehabilitasi Infrastruktur Rusak
“Beberapa warga mengalami stres karena bencana, ditambah sanitasi yang buruk membuat risiko penyakit meningkat. Kami sudah berikan obat dan terus pantau kondisi mereka,” kata Tanti.
Selain pemeriksaan kesehatan, tim medis juga membagikan obat-obatan gratis dan menyiagakan ambulans di titik rawan untuk antisipasi keadaan darurat.
Sebelumnya, banjir di Desa Rojopolo dan Kaliboto Kidul merendam lebih dari 1.200 rumah setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut dan menyebabkan sungai meluap.
Tinggalkan Balasan