Lumajang, – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik aktif dengan erupsi yang terjadi pada Sabtu (13/9/25) siang.
Letusan ini disertai kolom abu setinggi sekitar 300 meter dari puncak, dengan arah sebaran ke barat daya.
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi tercatat pada pukul 13.45 WIB, dan terekam jelas oleh peralatan seismograf.
Baca juga: 6.000 ASN dan Ribuan RT/RW Bergerak, Surabaya Bangun Sistem Keamanan Kolektif
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 112 detik,” kata Mukdas Sofian, petugas PVMBG dari Pos Pengamatan Gunung Semeru.
PVMBG menyatakan bahwa status Level II (Waspada) untuk Gunung Semeru belum mengalami perubahan.
Namun, masyarakat diminta untuk tidak lengah, karena potensi bahaya masih bisa muncul sewaktu-waktu, terutama dalam bentuk guguran batu pijar, awan panas, dan aliran lahar.
Baca juga: Setiap Jumat, ASN Banyuwangi Naik Angkot dan Ojol Untuk Bangkitkan Ekonomi Lokal
“Kami imbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah, karena rawan terhadap bahaya lontaran material vulkanik,” tegas Mukdas.
Selain radius 3 kilometer dari puncak, PVMBG juga menetapkan zona bahaya tambahan hingga 8 kilometer ke arah tenggara, serta 500 meter di sepanjang tepi sungai Besuk Kobokan. Jalur tersebut rawan dilalui oleh awan panas dan aliran lahar sejauh hingga 13 kilometer dari puncak.
Seiring dengan meningkatnya intensitas aktivitas vulkanik Gunung Semeru, masyarakat di sekitar lereng gunung diminta untuk terus mengikuti perkembangan informasi dari PVMBG dan BPBD, serta menghindari menyebarkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Kewaspadaan dan informasi yang akurat sangat penting untuk mencegah korban. Kami juga mengingatkan agar masyarakat tidak beraktivitas di jalur-jalur aliran lahar maupun daerah rawan guguran,” tutup Mukdas.
Tinggalkan Balasan