Tukang Becak Lumajang Berangkat Haji, Ini Kisahnya - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Kisah Rachel Frederickson: Perjalanan Inspiratif dan Kontroversi dari The Biggest Loser Severe Thunderstorm Warning: Arti, Dampak, dan Cara Menghadapinya HP 2 Jutaan Terbaik 2025, Spesifikasi & Keunggulannya Makan Mie 3 Kali Seminggu: Bahaya, Dampak, dan Tips Menguranginya Cuaca Lumajang Hari Ini dan Besok

Nasional · 4 Mei 2025 15:43 WIB ·

Tukang Becak Lumajang Berangkat Haji, Ini Kisahnya


 Tukang Becak Lumajang Berangkat Haji, Ini Kisahnya Perbesar

Lensa Warta –

Deru roda becak yang selama ini melintasi jalanan Lumajang menyimpan kisah luar biasa. Syaifudin, pria berusia 75 tahun, mengayuh becak sejak 1978. Kini, mimpi besarnya menjadi kenyataan: ia dan sang istri akan menunaikan ibadah haji pada Juni 2025.

Setelah puluhan tahun bekerja keras dan menabung dari hasil menarik becak, Syaifudin tercatat sebagai calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Lumajang. Impian ini bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi buah dari keteguhan hati dan kesederhanaan hidup yang luar biasa.

Kemenag Peringatkan Calon Jemaah Haji, Waspada Terhadap Praktik Joki Hajar Aswad di Tanah Suci

Kisah haru ini menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Lumajang. Pada Sabtu (2/5/2025), Bupati Indah Amperawati, Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma, dan Kepala Dinas Sosial mengunjungi rumah Syaifudin sebagai bentuk dukungan dan penghormatan.

“Beliau ini bukti nyata bahwa kerja keras dan ketulusan tidak pernah sia-sia,” ujar Bunda Indah.

Mas Yudha turut menyampaikan doa agar ibadah Syaifudin berjalan lancar dan menjadi inspirasi bagi warga lainnya.

“Kami mendoakan haji mabrur untuk beliau dan keluarga,” ucapnya.

Setiap hari, Syaifudin berjuang mencari nafkah. Ia menolak menyerah pada keterbatasan. Dengan tekad kuat, ia dan istrinya menabung sedikit demi sedikit. Tak pernah tergoda menggunakannya meski hidup kadang sulit.

Istrinya pun berperan penting—mengatur keuangan rumah tangga dengan sabar dan sederhana. Bersama, mereka menjalani hidup dalam keterbatasan, namun tetap berpegang pada nilai kejujuran dan harapan.

Kabar keberangkatan Syaifudin menyebar cepat. Warga sekitar, pelanggan, dan kerabat memberikan selamat. Banyak yang menyebutnya sebagai panutan dan inspirasi.

“Perjuangannya luar biasa. Dia guru kehidupan bagi kami,” kata seorang tetangga.

Pemerintah berharap kisah ini bisa menginspirasi generasi muda bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk bermimpi besar. Ketulusan, kesabaran, dan kerja keras adalah kunci utamanya.

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Merah Putih di Pelosok Rimba: Upacara HUT RI di Air Terjun yang Menyuarakan Jeritan Alam

17 Agustus 2025 - 18:01 WIB

Sarung dan Kopyah Merah Putih, Nasionalisme yang Membumi dari Santri Lumajang

17 Agustus 2025 - 15:43 WIB

Api Obor TMP Kusuma Bangsa Menyala, Mengobarkan Semangat Nasionalisme di HUT RI ke-80

17 Agustus 2025 - 08:38 WIB

AHY: Presiden Instruksikan Pengawalan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

14 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Warga Dilarang Battle Sound, Ketegangan Warnai Karnaval Agustusan di Panti

14 Agustus 2025 - 16:26 WIB

Air Terjun Tumpak Sewu – Niagara dari Indonesia di Jawa Timur

14 Agustus 2025 - 07:42 WIB

air terjun tumpak sewu
Trending di Nasional