Lumajang, – Maraknya aksi kejahatan jalanan seperti pembegalan, pencurian kendaraan bermotor (curanmor), hingga peredaran narkoba di wilayah Lumajang dan sekitarnya menjadi perhatian serius Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang.
Ketua PCNU Lumajang, Muhammad Darwis atau yang akrab disapa Gus Darwis, menegaskan bahwa NU tidak tinggal diam melihat keresahan masyarakat.
Ia menyatakan kesiapan NU untuk terlibat aktif dalam mendukung penanganan persoalan tersebut, termasuk kemungkinan menurunkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk membantu aparat.
Baca juga: PCNU Lumajang Ikuti Fatwa Ulama Terkait Sound Horeg: “Kalau Mengganggu, Harus Diatur”
“Nanti kita kolaborasikan, kita lihat apakah kemudian pihak NU membutuhkan Banser atau kita nanti yang proaktif untuk kemudian menawarkan kepada pemerintah, dalam hal ini APH (Aparat Penegak Hukum), untuk juga melibatkan unsur-unsur dari NU. Kami siap,” tegas Gus Darwis, Senin (14/7/25).
Menurutnya, masalah keamanan bukan hanya menjadi beban aparat kepolisian semata, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama.
Ia menjelaskan, pelibatan Banser bukan untuk menggantikan peran aparat, melainkan sebagai bentuk dukungan sosial dan moral dari masyarakat sipil terhadap upaya menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Lumajang.
Baca juga: KS Models 3 Dekade: Modeling sebagai Medium Seni, Disiplin, dan Promosi Batik Khas Lumajang
Selain pendekatan pengamanan, PCNU juga menekankan pentingnya pendekatan edukatif. Gus Darwis mengatakan bahwa NU siap menjalankan peran pembinaan masyarakat melalui edukasi, penyadaran, dan kampanye antikriminalitas secara masif.
“NU tidak hanya siap secara fisik melalui Banser, tapi juga siap secara moral untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat. Kita akan dorong edukasi dan kampanye antisipatif agar masyarakat waspada terhadap potensi kejahatan,” ujarnya.
Gus Darwis juga menyayangkan fakta bahwa Lumajang dan sejumlah wilayah sekitarnya belakangan diresahkan oleh peningkatan aksi kejahatan. Ia menyebut kondisi ini sebagai masalah nyata yang tidak boleh diabaikan.
“Kita tahu bahwa di Lumajang dan beberapa kabupaten sekitar akhir-akhir ini juga diresahkan dengan maraknya begal, curanmor, bahkan peredaran narkoba. Ini harus menjadi perhatian kita semua, karena ini adalah masalah nyata di tengah masyarakat, dan kita tidak boleh tutup mata,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan