Pemdes dan Camat Tempeh Kunjungi Dewangga, Santri yang Sakit Parah - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 5 Okt 2025 11:40 WIB ·

Pemdes dan Camat Tempeh Kunjungi Dewangga, Santri yang Sakit Parah


 Pemdes dan Camat Tempeh Kunjungi Dewangga, Santri yang Sakit Parah Perbesar

Lumajang, – Kepala Desa Tempeh Tengah, Mohamad Mansyursah, bersama Camat Tempeh, Abdillah Irsyad, menyambangi kediaman keluarga Dewangga, seorang santri Pondok Pesantren Asy-Syarifiy yang tengah berjuang melawan penyumbatan lambung dan usus.

“Kami hadir untuk memberi semangat dan mendoakan Dewangga agar segera pulih. Pemerintah Desa akan selalu berupaya hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan,” ujar Kades Mansyur, Minggu (5/10/2025).

Baca juga: FDA AS Blokir Ekspor Cengkeh Indonesia, Pemerintah Tegaskan Pabrik Surabaya Aman

Sementara itu, Camat Tempeh, Abdillah Irsyad, menegaskan bahwa bentuk perhatian langsung seperti ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial pemerintah untuk hadir bersama warganya di masa-masa sulit.

“Kami ingin keluarga merasa tidak sendiri menghadapi cobaan ini. Semoga dengan doa dan dukungan bersama, ananda Dewangga segera mendapat kesembuhan,” ungkapnya.

Baca juga: Kasus Santri Minum HCL Dibahas Kemenag dan DPRD Lumajang

Pasca insiden meminum larutan Hydrochloric Acid (HCL) yang melibatkan tiga santri, Pondok Pesantren (Ponpes) Asy-Syarifiy 01 di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, menyatakan telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan bahan kimia dan pengawasan santri di lingkungan pondok.

Peristiwa yang terjadi pada 10 Juli 2025 itu membuat tiga santri bernama Dewangga, Azril, dan Rama harus dilarikan ke rumah sakit. Korban Dewangga mengalami kondisi paling parah dengan keluhan penyumbatan saluran pencernaan akibat cairan berbahaya yang ditelan.

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung BPJS Ketenagakerjaan 8.900 Ketua RT/RW, Prioritaskan Perlindungan Abdi Masyarakat

15 November 2025 - 09:59 WIB

Final Sumpah Pemuda Cup, Ratih Damayanti Apresiasi Semangat Positif Generasi Muda

14 November 2025 - 14:48 WIB

Lumajang Berpotensi Miliki Enam Cagar Budaya, Tiga ODCB Baru dalam Tahap Kajian

12 November 2025 - 13:32 WIB

Bupati Lumajang Larang Truk Pasir Melintas Saat Jam Sekolah

12 November 2025 - 10:37 WIB

Trending di Daerah