Lumajang, – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menjamin bahwa pedagang kaki lima (PKL) tetap dapat menjalankan aktivitas usahanya selama proses rehabilitasi Alun-Alun Lumajang berlangsung.
Penutupan hanya akan dilakukan di zona inti pengerjaan, sementara area sekitar yang menjadi lokasi usaha PKL tetap dibuka.
Kepastian ini disampaikan oleh Sekretaris DLH Lumajang, Agus Rokhman Rozaq, saat dikonfirmasi pada Minggu (7/9/25).
Baca juga: Dugaan Korupsi Sosperda DPRD Jember Masuk Babak Baru, Tersangka Segera Diumumkan
Menurutnya, proyek rehabilitasi telah dirancang sedemikian rupa agar tidak mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat, terutama para PKL yang selama ini menggantungkan mata pencaharian di kawasan alun-alun.
“PKL tidak perlu khawatir, mereka tetap bisa berjualan dan melayani masyarakat seperti biasa. Prinsip kami, pembangunan berjalan, ekonomi rakyat pun tetap hidup,” kata Agus.
Baca juga: Pembangunan Tol Probolinggo-Situbondo Barat Capai 80 Persen, Ditarget Rampung Awal 2026
Fokus pengerjaan mencakup perbaikan trotoar, penataan drainase, dan penambahan fasilitas ramah disabilitas seperti jalur tactile. Namun, seluruh pekerjaan dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu mobilitas warga dan kegiatan ekonomi.
Agus menegaskan, kawasan yang menjadi pusat aktivitas PKL tidak akan ditutup total. DLH juga berkomitmen menjaga kondisi lapangan agar tetap aman dan nyaman bagi pedagang maupun pengunjung.
“Kami ingin masyarakat tetap merasakan manfaat ekonomi dari keramaian alun-alun, meski sedang dalam proses penataan. Justru setelah selesai nanti, kawasan ini akan lebih tertata dan berpotensi meningkatkan daya tarik pengunjung,” tambahnya.
Kebijakan ini disambut baik oleh para PKL, yang sebelumnya sempat khawatir akan kehilangan pendapatan selama proyek berlangsung.
Dengan tetap dibukanya akses dan area berjualan, para pedagang kini merasa lebih tenang menjalankan usahanya sambil menantikan wajah baru alun-alun.
“Alhamdulillah kami tetap bisa jualan. Semoga setelah alun-alun jadi, pembeli makin ramai,” ujar Yuni, salah satu pedagang kopi dan makanan ringan di Alun-alun Lumajang.
Tinggalkan Balasan