Sebanyak 20 Dapur Lansia di Lumajang, Bupati Lumajang: Jangan Sampai Ada Lansia Yang Kelaparan - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Daerah · 26 Sep 2025 13:49 WIB ·

Sebanyak 20 Dapur Lansia di Lumajang, Bupati Lumajang: Jangan Sampai Ada Lansia Yang Kelaparan


 Sebanyak 20 Dapur Lansia di Lumajang, Bupati Lumajang: Jangan Sampai Ada Lansia Yang Kelaparan Perbesar

Lumajang, – Ketika pelayanan sosial kerap dianggap sekadar program seremonial, Dapur Lansia di Kabupaten Lumajang hadir sebagai bukti bahwa keberpihakan pada kelompok rentan bisa dikelola dengan sistematis, berkelanjutan, dan penuh martabat.

Dengan 20 unit dapur tersebar di 21 kecamatan, program ini bukan hanya tentang membagikan makanan, melainkan memberikan perhatian yang konsisten kepada para lansia kurang mampu, khususnya mereka yang hidup sebatang kara.

Baca juga: Zona Merah Bikin Sepi Orderan, Ojol Lumajang Minta Perlindungan dan Kepastian

Sebanyak 919 lansia kini mendapat dua kali asupan makanan bergizi setiap hari, yang disiapkan oleh tim dengan standar gizi ketat dan pendekatan penuh kasih.

“Dapur Lansia ini bukan sekadar pelayanan logistik. Ini adalah bentuk nyata dari kehadiran negara bagi mereka yang paling membutuhkan,” kata Bupati Lumajang, Indah Amperawati, Jumat (26/9/25).

Baca juga: Viral! Pengakuan Wabup Jember Tuai Respon KPK: Dugaan Korupsi Diselidiki

Setiap makanan yang diberikan bukan sembarangan. Tim ahli gizi dilibatkan untuk memastikan menu harian memenuhi kebutuhan nutrisi para lansia. Mulai dari kalori, protein, hingga kebutuhan khusus seperti makanan lunak untuk lansia yang memiliki kendala mengunyah.

“Kami ingin memastikan bahwa lansia tetap hidup sehat, merasa dihargai, dan menjadi bagian dari masyarakat yang peduli,” tambahnya.

Bagi lansia yang memilih tetap tinggal di rumah, bukan di panti, pemerintah memastikan hak-hak dasar mereka tetap terpenuhi, seperti makan, kesehatan, dan perhatian. Inilah bentuk pelayanan sosial modern tidak memaksa, tapi merangkul.

“Kami ingin ini jadi inspirasi bahwa kepedulian bisa dikelola dengan baik, bukan asal-asalan. Dan yang paling penting, ini bisa diteruskan, bukan program musiman,” jelasnya.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kerupuk dari Lorong Semeru, UMKM Desa Ini Tembus Kota-Kota Besar Berkat PKH

25 September 2025 - 14:01 WIB

Judi Online Menggerogoti Kaum Rentan, Penerima PKH di Lumajang Masuk Radar PPATK

25 September 2025 - 13:25 WIB

Gerindra Turun Tangan Mediasi Konflik Bupati dan Wabup Jember, Langkah Politik Disiapkan

24 September 2025 - 15:44 WIB

DPRD Surabaya Desak Cabut SE Pembatasan KK, Dinilai Tak Punya Dasar Hukum

24 September 2025 - 15:30 WIB

Agar Tak Gagal, Rencana Bisnis Koperasi Desa Harus Rasional dan Berbasis Potensi Lokal

22 September 2025 - 16:54 WIB

Pinjaman Koperasi Desa dari Dana Desa Dibatasi 30 Persen, Ini Penjelasan dan Syaratnya

22 September 2025 - 16:45 WIB

Trending di Daerah