Komitmen Lumajang dalam Ketahanan Iklim
Kabupaten Lumajang kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan iklim. Pada Penganugerahan Program Kampung Iklim (Proklim) Nasional 2025 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (1/12/2025), Lumajang meraih tiga penghargaan penting sekaligus. Karena itu, capaian ini semakin menegaskan bahwa strategi adaptasi dan mitigasi iklim di tingkat lokal berjalan stabil dan berkelanjutan.
Bunda Indah Raih Penghargaan Pembina Proklim
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menerima Penghargaan Pembina Proklim Nasional 2025. Ia termasuk dalam 15 kepala daerah yang berhasil membangun ekosistem aksi iklim berbasis komunitas.
Selain itu, penghargaan tersebut memperkuat kiprahnya dalam mendorong kebijakan lingkungan yang terukur. Selanjutnya, ia terus membuka ruang kolaborasi lintas sektor agar aksi adaptasi dan mitigasi berjalan efektif hingga level desa dan kelurahan.
Desa Senduro Tembus Kategori Lestari
Desa Senduro, Kecamatan Senduro, meraih Proklim Kategori Lestari, kategori tertinggi dalam Proklim.
Tidak hanya itu, desa ini menjalankan aksi adaptasi dan mitigasi secara konsisten. Terlebih lagi, Desa Senduro aktif membina lokasi Proklim baru dan memperkuat kelembagaan lokal. Karena itu, dampaknya terasa langsung bagi masyarakat.
Jogoyudan Berhasil Raih Kategori Trophy
RW 1 Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Lumajang, memperoleh Proklim Utama Kategori Trophy.
Selain konsisten menyajikan data yang akurat, lokasi ini juga terus melaksanakan aksi mitigasi dan menjaga kelembagaan di tingkat masyarakat. Selaras dengan itu, upaya mereka berhasil memenuhi standar nasional.
Sistem Pembinaan Proklim Semakin Stabil
Ketiga prestasi ini menjadi bukti bahwa pembinaan Proklim di Lumajang berlangsung stabil dan replikatif.
Selain itu, keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa aksi iklim telah menjadi budaya kerja pemerintah dan masyarakat. Pada akhirnya, kesadaran ekologis meningkat, kapasitas adaptasi menguat, dan dampaknya terasa nyata.
Kolaborasi Jadi Fondasi Utama
Bunda Indah menegaskan bahwa seluruh capaian ini lahir dari kerja bersama perangkat daerah, komunitas, dan masyarakat.
“Penghargaan ini membuktikan bahwa Lumajang mampu menerjemahkan agenda nasional aksi iklim menjadi gerakan lokal yang nyata. Setiap desa harus semakin adaptif, berdaya, dan siap menghadapi tantangan iklim yang terus berubah,” ujarnya.
Lumajang Mantap sebagai Teladan Nasional
Dengan tiga penghargaan tersebut, Lumajang semakin kokoh sebagai daerah teladan dalam implementasi Proklim.
Sebagai tambahan, keberlanjutan lingkungan dan kesiapsiagaan masyarakat kini bukan lagi sekadar program. Sementara itu, manfaatnya hadir langsung di tengah warga.
Tinggalkan Balasan