Jember, – Tujuh anggota DPRD Jember resmi melaporkan seorang pengacara perumahan berinisial K ke Polres Jember atas dugaan pencemaran nama baik, Senin (28/11/2025).
Laporan ini bermula dari pernyataan K dalam sebuah video yang menyebut tindakan para anggota dewan saat melakukan inspeksi seperti maling.
Para legislator yang melapor adalah anggota Komisi B dan Komisi C DPRD Jember, yang sebelumnya melakukan inspeksi saluran irigasi di belakang Perumahan Rengganis pada 14 November 2025. Inspeksi tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti aduan masyarakat terkait saluran irigasi yang tertutup bangunan.
Namun pascainspeksi, beredar sebuah video berdurasi 4 menit 43 detik yang menampilkan kuasa hukum perumahan K mempertanyakan kegiatan anggota DPRD dan menyebut tindakan mereka tidak berizin serta terkesan seperti maling.
Sekretaris Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto, mengatakan laporan dibuat karena pernyataan dalam video tersebut dianggap merendahkan martabat lembaga dan pribadi para anggota dewan.
“Kami anggota DPRD Jember, secara perorangan ada tujuh rekan dari Komisi B dan Komisi C melaporkan salah satu pengacara yang pernyataannya menyinggung kami,” katanya, saat dikutip dari Surya.co.id, Sabtu (29/11/2025).
David menambahkan, pihaknya telah berusaha meminta klarifikasi dari K maupun developer, namun tidak ada tanggapan.
“Kami pernah menggelar hearing juga mengundang pihak developer, tetapi mereka tidak datang, juga tidak melakukan konfirmasi maupun klarifikasi dengan pernyataannya,” ujarnya.
Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Jember, Iptu Dwi Sugiyanto, membenarkan adanya laporan tujuh legislator tersebut. Ia menyebut laporan itu akan dikaji terlebih dahulu sesuai prosedur sebelum masuk tahap penyelidikan.
“Kedatangan tujuh anggota dewan untuk melaporkan seseorang yang perbuatannya dianggap menyinggung hati para anggota dewan,” kata Dwi.
“Nanti kami laporkan ke atasan untuk ditelaah dulu laporannya, serta melakukan penyidikan,” tambahnya.
Konflik ini bermula dari inspeksi DPRD Jember menyusul aduan warga terkait saluran irigasi yang tertutup bangunan di area perumahan. Tindakan inspeksi itu kemudian dipertanyakan oleh K melalui video yang kini beredar luas, yang menyebut para wakil rakyat tidak meminta izin kepada pihak perumahan.
Video tersebut dianggap oleh para legislator sebagai bentuk tuduhan yang mencemarkan nama baik serta merugikan mereka secara pribadi dan kelembagaan.
Dengan laporan ini, proses hukum selanjutnya menunggu hasil telaah Polres Jember untuk menentukan apakah kasus tersebut akan naik ke tahap penyelidikan lebih lanjut.
Tinggalkan Balasan