Lumajang, – Selama lebih dari satu dekade, Danau Ranu Pani di kaki Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, menyaksikan proses perlahan tapi pasti, penyempitan wilayah perairannya.
Dalam kurun waktu 16 tahun terakhir, sedimentasi dan pendangkalan telah menggerus danau seluas 2,5 hektar, sebuah angka yang tidak kecil jika menyangkut danau alami yang selama ini menjadi bagian penting dari ekosistem Pegunungan Tengger-Semeru.
Fenomena ini terjadi akibat akumulasi residu pupuk, pestisida, dan limbah organik dari aktivitas pertanian intensif di lereng Gunung Semeru, serta limbah rumah tangga dari permukiman warga sekitar danau.
Dampaknya, permukaan danau semakin dipenuhi oleh ledakan populasi alga dan tanaman air yang mempercepat proses pendangkalan dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Baca juga: BBTNBTS: Pendangkalan Ranu Pani Cerminan Interaksi Negatif Manusia dan Alam
“Residu yang menumpuk memicu eutrofikasi, menjadikan Ranu Pani terlalu subur, ditumbuhi alga dan tanaman air secara berlebihan hingga menutupi permukaan,” jelas Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), Sabtu (11/102025).
Baca juga: Hotel hingga Perbankan Cari Karyawan di Job Fair Lumajang, Ini Pesan Bupati Indah
Septi menjelaskan proses eutrofikasi dipicu oleh peningkatan nutrien berlebih, terutama nitrogen dan fosfor, yang masuk ke danau melalui limpasan air hujan dari lahan pertanian dan permukiman. Dalam kondisi normal, nutrien ini dibutuhkan untuk mendukung kehidupan akuatik, namun dalam jumlah berlebihan justru menjadi racun bagi danau.
“Penggunaan pupuk kandang, pestisida, dan herbisida sintetis yang tidak terkontrol memperparah kondisi ini. Danau yang terlalu subur akan cepat tertutup tanaman air dan mengalami penurunan kualitas air,” tambahnya.
Fenomena eutrofikasi bukan hanya mengganggu estetika danau atau menghambat aktivitas wisata. Dampak ekologisnya jauh lebih serius, penurunan kadar oksigen dalam air, kematian organisme air, dan gangguan terhadap rantai makanan di ekosistem danau.
Tinggalkan Balasan