Polisi Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Santri oleh Pemilik Ponpes di Malang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Unesa dan Pemkab Lumajang Perkuat Tridharma: Riset Lokal hingga Akselerasi SDM Daerah Bunda Indah: Penyamaan Persepsi SPBE Jadi Pondasi Transformasi Digital Terintegrasi di Lumajang Dampak Nyata RTLH: Samo Kini Hidup Tenang di Rumah Baru yang Layak dan Aman TPP Desa Jadi Garda Terdepan, Bunda Indah Tegaskan Peran Penting Wujudkan Lumajang Aman dan Sejahtera PKH Jadi Jembatan Kemandirian, Bunda Indah Ajak KPM Bangkit dari Ketergantungan

Pendidikan · 11 Jul 2025 21:26 WIB ·

Polisi Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Santri oleh Pemilik Ponpes di Malang


 Polisi Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Santri oleh Pemilik Ponpes di Malang Perbesar

Malang, – Kepolisian Resor (Polres) Malang kini tengah menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang santri Sekolah Dasar (SD) oleh pemilik sebuah pondok pesantren (ponpes) di Jalan Ardimulyo, Desa Segaran, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Aksi kekerasan tersebut terekam dalam video amatir dan telah viral di media sosial, memicu kecaman dari publik.

Dalam video berdurasi singkat yang beredar, terlihat seorang pria dewasa yang diduga sebagai kiai sekaligus pemilik ponpes, mencambuk seorang santri dengan rotan.

Korban, seorang anak laki-laki bersarung dan mengenakan jaket biru, tampak diminta untuk mengangkat sarungnya sebelum menerima lima kali cambukan. Peristiwa itu diduga terjadi pada 5 Juni 2025, bertepatan dengan momen Idul Adha.

Baca juga: Rakor TKDV Lumajang: Kolaborasi Strategis Pemerintah dan Dunia Industri Perkuat Pendidikan Vokasi

Dalam video lainnya yang juga beredar, tampak bekas luka melepuh di kedua kaki korban, terutama di kaki sebelah kanan, di mana kulit tampak mengelupas akibat cambukan.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang, Aiptu Nurlehana, membenarkan adanya laporan terkait kasus tersebut. Ia menyebut bahwa korban berinisial AZ, siswa kelas 5 SD asal Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, yang tinggal di pondok tersebut.

Baca juga: Pemkot Malang Diminta Bersikap Tegas Terkait Acara Dr. Zakir Naik

“Baru dilaporkan pada 20 Juni 2025, dua minggu setelah kejadian. Kejadiannya saat Idul Adha, memang di Ponpes Desa Segaran, Pakisaji. Korbannya berinisial AZ,” ujar Aiptu Nurlehana saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (10/7/25).

Menurutnya, penyidik tengah mendalami keterangan dari sejumlah saksi dan telah melakukan pemeriksaan awal terhadap korban. Pihak kepolisian juga akan memanggil terduga pelaku untuk dimintai keterangan dalam waktu dekat.

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

792 Pelajar SD di Banyuwangi Terindikasi Perokok Aktif

27 Agustus 2025 - 16:40 WIB

Seragam Gratis Tak Kunjung Datang, Orang Tua Siswa di Blitar Terpaksa Keluarkan Uang Hingga Rp 800 Ribu

23 Agustus 2025 - 09:54 WIB

Rabu Wekasan 2025: Tradisi dan Amalan ataukah Mitos?

19 Agustus 2025 - 13:34 WIB

rabu wekasan 2025

Jejak Singowiguno: Dari Rumah Keluarga ke Usulan Situs Cagar Budaya

17 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Camat Kedungjajang Dorong Riset Sejarah dan Penetapan Cagar Budaya Lokal

17 Agustus 2025 - 16:41 WIB

Dari Masa Kolonial ke Kini, Singowiguno Jadi Ikon Baru Pendopo Kecamatan Kedungjajang

17 Agustus 2025 - 08:17 WIB

Trending di Pendidikan