Beras Diduga Oplosan di Pasar Pucang Surabaya Mulai Ditarik Agen Sejak Sepekan Lalu - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Daerah · 16 Jul 2025 17:09 WIB ·

Beras Diduga Oplosan di Pasar Pucang Surabaya Mulai Ditarik Agen Sejak Sepekan Lalu


 Beras Diduga Oplosan di Pasar Pucang Surabaya Mulai Ditarik Agen Sejak Sepekan Lalu Perbesar

Surabaya, – Sejumlah merek beras yang diduga tidak sesuai standar mulai ditarik dari peredaran di Pasar Pucang Anom, Surabaya. Penarikan dilakukan oleh pihak agen sejak satu minggu lalu tanpa adanya sosialisasi resmi kepada para pedagang.

Pedagang beras setempat, Dika, mengungkapkan bahwa penarikan dilakukan langsung oleh pihak pabrik melalui agen yang biasa menyuplai beras ke pasar. Menurutnya, terdapat tiga merek beras yang ditarik, salah satunya berlabel cap A dan cap B.

“Kalau dari pihak pabriknya ditarik. Kemarin ada cap A, cap B, cap itu. Ada tiga merek kemarin itu sudah ditarik semua sekitar seminggu yang lalu,” kata Dika, Rabu (16/7/25).

Baca juga: Harga Beras Premium Terancam Naik Imbas Dinamika Harga Gabah di Lumajang

Meskipun demikian, Dika mengaku tidak menerima informasi resmi atau sosialisasi apapun terkait alasan penarikan. Ia hanya mengetahui dari agen bahwa penarikan dilakukan karena harga beras tersebut melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

“Saya juga enggak tahu. Akhire timbang nanti terjadi hal-hal yang enggak enak, akhirnya sama pabrik ditarik,” jelasnya.

Kabar beredarnya beras oplosan turut memperkeruh suasana pasar. Kekhawatiran masyarakat semakin meningkat setelah sejumlah pemberitaan menyebutkan adanya indikasi kecurangan dalam distribusi beras, mulai dari kualitas campuran hingga permainan harga.

Baca juga: Tragedi Laut di Pasuruan: 1 Tewas, 3 Hilang Akibat Perahu Pemancing Terbalik

Selain isu beras oplosan, pedagang juga mengeluhkan kenaikan harga beras yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan ini berlangsung secara bertahap, mulai dari Rp100 hingga Rp200 setiap dua hari. Sejak Iduladha lalu, total kenaikan harga telah mencapai Rp500 hingga Rp700 per kilogram.

“Naiknya enggak langsung besar, tapi terus-terusan. Sekarang pembeli juga mulai mengeluh,” ujar Hendra seorang pedagang lainnya.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sebanyak 20 Dapur Lansia di Lumajang, Bupati Lumajang: Jangan Sampai Ada Lansia Yang Kelaparan

26 September 2025 - 13:49 WIB

Kerupuk dari Lorong Semeru, UMKM Desa Ini Tembus Kota-Kota Besar Berkat PKH

25 September 2025 - 14:01 WIB

Judi Online Menggerogoti Kaum Rentan, Penerima PKH di Lumajang Masuk Radar PPATK

25 September 2025 - 13:25 WIB

Gerindra Turun Tangan Mediasi Konflik Bupati dan Wabup Jember, Langkah Politik Disiapkan

24 September 2025 - 15:44 WIB

DPRD Surabaya Desak Cabut SE Pembatasan KK, Dinilai Tak Punya Dasar Hukum

24 September 2025 - 15:30 WIB

Agar Tak Gagal, Rencana Bisnis Koperasi Desa Harus Rasional dan Berbasis Potensi Lokal

22 September 2025 - 16:54 WIB

Trending di Daerah