Beras Diduga Oplosan di Pasar Pucang Surabaya Mulai Ditarik Agen Sejak Sepekan Lalu - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 16 Jul 2025 17:09 WIB ·

Beras Diduga Oplosan di Pasar Pucang Surabaya Mulai Ditarik Agen Sejak Sepekan Lalu


 Beras Diduga Oplosan di Pasar Pucang Surabaya Mulai Ditarik Agen Sejak Sepekan Lalu Perbesar

Surabaya, – Sejumlah merek beras yang diduga tidak sesuai standar mulai ditarik dari peredaran di Pasar Pucang Anom, Surabaya. Penarikan dilakukan oleh pihak agen sejak satu minggu lalu tanpa adanya sosialisasi resmi kepada para pedagang.

Pedagang beras setempat, Dika, mengungkapkan bahwa penarikan dilakukan langsung oleh pihak pabrik melalui agen yang biasa menyuplai beras ke pasar. Menurutnya, terdapat tiga merek beras yang ditarik, salah satunya berlabel cap A dan cap B.

“Kalau dari pihak pabriknya ditarik. Kemarin ada cap A, cap B, cap itu. Ada tiga merek kemarin itu sudah ditarik semua sekitar seminggu yang lalu,” kata Dika, Rabu (16/7/25).

Baca juga: Harga Beras Premium Terancam Naik Imbas Dinamika Harga Gabah di Lumajang

Meskipun demikian, Dika mengaku tidak menerima informasi resmi atau sosialisasi apapun terkait alasan penarikan. Ia hanya mengetahui dari agen bahwa penarikan dilakukan karena harga beras tersebut melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

“Saya juga enggak tahu. Akhire timbang nanti terjadi hal-hal yang enggak enak, akhirnya sama pabrik ditarik,” jelasnya.

Kabar beredarnya beras oplosan turut memperkeruh suasana pasar. Kekhawatiran masyarakat semakin meningkat setelah sejumlah pemberitaan menyebutkan adanya indikasi kecurangan dalam distribusi beras, mulai dari kualitas campuran hingga permainan harga.

Baca juga: Tragedi Laut di Pasuruan: 1 Tewas, 3 Hilang Akibat Perahu Pemancing Terbalik

Selain isu beras oplosan, pedagang juga mengeluhkan kenaikan harga beras yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan ini berlangsung secara bertahap, mulai dari Rp100 hingga Rp200 setiap dua hari. Sejak Iduladha lalu, total kenaikan harga telah mencapai Rp500 hingga Rp700 per kilogram.

“Naiknya enggak langsung besar, tapi terus-terusan. Sekarang pembeli juga mulai mengeluh,” ujar Hendra seorang pedagang lainnya.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Trending di Daerah