Pasutri Handy Soenaryo dan Tjan Hwan Diana Didakwa Rusak Dua Mobil Rekanan Proyek, Akibat Konflik Pembatalan Pekerjaan - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Kriminal · 30 Jul 2025 19:13 WIB ·

Pasutri Handy Soenaryo dan Tjan Hwan Diana Didakwa Rusak Dua Mobil Rekanan Proyek, Akibat Konflik Pembatalan Pekerjaan


 Pasutri Handy Soenaryo dan Tjan Hwan Diana Didakwa Rusak Dua Mobil Rekanan Proyek, Akibat Konflik Pembatalan Pekerjaan Perbesar

Surabaya, – Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menggelar sidang perdana terhadap pasangan suami istri (pasutri) Handy Soenaryo dan Tjan Hwan Diana, Rabu (30/7), atas dugaan tindak pidana pengerusakan dua kendaraan milik rekanan proyek. Kasus ini bermula dari pembatalan sepihak proyek kanopi motorized retractable roof yang memicu kerugian dan konflik berkepanjangan.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Galih Putra Diana dari Kejaksaan Negeri Surabaya dalam dakwaannya mengungkapkan, perkara ini berawal saat saksi korban, Paul Stephanus, menerima pesanan proyek dari terdakwa Handy Soenaryo pada 8 Agustus 2023. Namun pada 29 Oktober 2024, proyek tersebut dibatalkan secara sepihak oleh Handy ketika pengerjaan telah mencapai 75 persen.

Perselisihan muncul saat pihak korban menagih kejelasan terkait uang muka proyek sebesar Rp205.975.000. Tidak tercapainya kesepakatan pengembalian dana akhirnya memicu pertengkaran yang berujung aksi kekerasan terhadap barang, yakni pengerusakan dua kendaraan yang terparkir di lokasi proyek, tepatnya di Perumahan Pradah Permai, Gang 8 No. 2, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, pada Sabtu, 23 November 2024, sekitar pukul 09.30 WIB.

Dua kendaraan yang dirusak adalah mobil pick-up Daihatsu Grandmax bernopol W-8414-NC milik Hironimus Tuqu dan sedan Mazda W-1349-WO milik Yanto.

Baca juga: Dua Tahun Berturut-turut Gagal Capai Target, Pendapatan Surabaya Perlu Dievaluasi Total

Menurut JPU, terdakwa Handy merusak bagian roda depan dan belakang kedua mobil menggunakan dongkrak dan kunci roda. Ia juga menggerinda ban depan mobil Mazda hingga robek, atas perintah istrinya, Tjan Hwan Diana.

“Tindakan tersebut menyebabkan kedua kendaraan mengalami kerusakan berat dan tidak dapat digunakan,” ujar JPU Galih dalam sidang.

Atas perbuatannya, jaksa menjerat keduanya dengan Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang pengerusakan barang secara bersama-sama.

Baca juga: Dengan Sistem DTSEN, Lumajang Tak Butuh Lagi Label ‘Keluarga Miskin’ di Rumah Warga

Sementara itu, kuasa hukum Tjan Hwan Diana, Elok Kadja, menyampaikan bahwa kliennya tengah berupaya menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan.

“Kami masih mengupayakan penyelesaian damai kepada korban dengan memberikan ganti kerugian,” ujarnya kepada awak media usai persidangan.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Fraud Klaim JKN Tembus Rumah Sakit Pemerintah, RSD Balung Masuk Pusaran Manipulasi Tagihan

17 November 2025 - 09:37 WIB

Kejari Jember Perpanjang Penahanan Wakil Ketua DPRD 40 Hari, Penyidikan Kasus Sosraperda Belum Rampung

17 November 2025 - 09:08 WIB

Jejak Digital Ungkap Penimbunan Solar, Pelaku Gunakan Grup WhatsApp Khusus Labruk

4 November 2025 - 06:13 WIB

1.000 Liter Solar Bersubsidi Disembunyikan di Tandon, Bupati Lumajang Lakukan OTT

4 November 2025 - 06:05 WIB

Audit BPJS Kesehatan Bongkar Kejanggalan Klaim Medis di Tiga RS Jember

3 November 2025 - 15:32 WIB

BPJS Kesehatan Ungkap Dugaan Manipulasi Klaim oleh Tiga RS di Jember

3 November 2025 - 15:15 WIB

Trending di Kriminal