Jember, – Terang kini hadir di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo. Setelah bertahun-tahun hidup tanpa aliran listrik yang stabil, warga akhirnya bisa menikmati penerangan berkat peresmian jaringan listrik baru oleh Bupati Jember Muhammad Fawait pada Sabtu (16/8/2025) malam.
Namun euforia itu tak berlangsung lama. Saat rombongan Bupati dan pejabat daerah hendak kembali pulang, sejumlah mobil dinas justru terjebak di tanjakan ekstrem Jalan Bandealit.
Mobil-mobil gagal menanjak karena jalan licin dan gembur. Ban berputar di tempat, dan kendaraan harus ditarik secara manual oleh warga dan sesama penumpang.
Baca juga: Dari Limbah Jadi Berkah, Cerita Ibu-Ibu Lumajang Mengolah Pelepah Pisang Jadi Kertas Bernilai Jual
“Iya, kami sempat terjebak beberapa jam. Kondisi jalan sangat gembur, apalagi di tanjakan dekat pabrik. Mayoritas mobil dinas tak sanggup naik,” ujar David Handoko Seto, anggota Komisi C DPRD Jember yang ikut dalam rombongan.
Peristiwa mobil bupati yang terjebak justru menjadi simbol ironi pembangunan. Satu sisi, warga disambut cahaya listrik yang telah lama dinanti.
Baca juga: Mulai 2026, Warga Kota Malang dengan PBB di Bawah Rp30 Ribu Dibebaskan Bayar Pajak
Di sisi lain, akses ke desa tersebut masih gelap bukan karena lampu, tapi karena jalan yang tak kunjung diaspal.
Warga menyambut baik kehadiran listrik. Namun mereka juga menyuarakan keprihatinan, bagaimana mungkin pembangunan hadir setengah-setengah? Untuk keluar masuk desa saja masih harus berjibaku dengan tanjakan ekstrem dan jalan tanah yang tak pernah ramah saat hujan turun.
“Kami bersyukur listrik masuk, tapi tolong jalan ini juga diperhatikan. Sudah lama jadi keluhan,” ujar Sarman (47), warga setempat.
Tinggalkan Balasan