Lumajang, – Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga pangan melalui pengelolaan bahan pangan yang proporsional dalam operasional Dapur Umum Bantuan Gizi (MBG).
Program ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gizi kelompok rentan, tetapi juga berperan sebagai instrumen pengendali inflasi daerah.
Dua dapur MBG yang beroperasi di Pagowan, Kecamatan Pasrujambe, dan Melawang, Kecamatan Klakah menyasar 3.750 penerima manfaat, termasuk siswa sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Namun di balik layanan sosial ini, terdapat mekanisme pengelolaan stok pangan yang dirancang agar tidak menimbulkan gangguan pada pasar lokal.
Baca juga: Polrestabes Surabaya Tetapkan 33 Tersangka Ricuh Demo, 9 Ditetapkan oleh Polda
“Beras hanya disimpan untuk kebutuhan maksimal satu minggu, sedangkan bahan pangan lainnya dibeli harian. Ini dilakukan agar tidak memengaruhi ketersediaan barang di pasar dan mencegah fluktuasi harga,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, Selasa (9/9/25).
Baca juga: Menteri PPPA Kecam Keras Kekerasan yang Merenggut Nyawa Anak di Pasuruan
Dengan pola belanja harian untuk bahan pangan segar seperti sayur, daging, dan telur, serta stok mingguan untuk bahan pokok seperti beras, dapur MBG Lumajang menerapkan sistem logistik yang adaptif dan terkendali.
“Tujuannya bukan hanya memberi makan yang bergizi, tapi juga menjaga ekosistem ekonomi lokal tetap stabil,” tambah Agus Triyono.
Tinggalkan Balasan