Ponpes Asy-Syarifiy Evaluasi Prosedur Keamanan Pasca Insiden Santri Minum HCL - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Arak-Arakan Becak Listrik Lansia Jadi Simbol Pembangunan Humanis Lumajang 100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif” Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Pemerintah Perkuat Mitigasi Berbasis Informasi Resmi di Kawasan Lahar Semeru

Daerah · 5 Okt 2025 11:14 WIB ·

Ponpes Asy-Syarifiy Evaluasi Prosedur Keamanan Pasca Insiden Santri Minum HCL


 Ponpes Asy-Syarifiy Evaluasi Prosedur Keamanan Pasca Insiden Santri Minum HCL Perbesar

Lumajang, – Pasca insiden meminum larutan Hydrochloric Acid (HCL) yang melibatkan tiga santri, Pondok Pesantren (Ponpes) Asy-Syarifiy 01 di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, menyatakan telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan bahan kimia dan pengawasan santri di lingkungan pondok.

Dewan Pembina Ponpes, Ahmad Syaifuddin Amin, menegaskan tidak ada unsur kelalaian dalam insiden tersebut. Cairan HCL yang digunakan oleh pelaku untuk menjahili teman-temannya disebut telah disimpan rapi di gudang tertutup dan jauh dari jangkauan santri umum.

“Kami ingin tegaskan bahwa HCL itu bukan diletakkan sembarangan. Itu disimpan dengan aman di gudang, karena digunakan untuk praktikum SMK. Namun, pelaku dengan sengaja mengambil cairan tersebut saat waktu kosong subuh,” kata Amin, Minggu (5/10/2025).

Baca juga: Strategi Pion dan Keheningan Danau, Turnamen Catur Lumajang Sajikan Dua Dunia Sekaligus

Peristiwa yang terjadi pada 10 Juli 2025 itu membuat tiga santri bernama Dewangga, Azril, dan Rama harus dilarikan ke rumah sakit. Korban Dewangga mengalami kondisi paling parah dengan keluhan penyumbatan saluran pencernaan akibat cairan berbahaya yang ditelan.

Ahmad Syaifuddin menjelaskan bahwa pelaku, seorang santri berinisial A, diduga mengambil larutan HCL secara diam-diam, lalu menuangkannya ke dalam botol bekas minuman bersoda. Botol tersebut kemudian diberikan kepada korban.

Baca juga: Partai Demokrat Surabaya Terpuruk di Pileg 2024, DPD Jatim Gelar Pendidikan Politik untuk Bangkit

“Air HCL itu dimasukkan ke botol soda bekas alumni. Sifatnya iseng, tapi sangat berbahaya. Kami sangat prihatin dan ini jadi pelajaran penting bagi kami semua,” tambahnya.

Pascakejadian, pihak pondok menyatakan telah memperketat pengawasan, termasuk memperkuat sistem keamanan di area-area yang menyimpan bahan kimia dan peralatan praktikum. Santri juga akan diberikan edukasi tambahan mengenai bahaya bahan kimia dan pentingnya menjaga keamanan lingkungan pendidikan.

“Kami juga akan adakan sosialisasi berkala, tidak hanya kepada santri tingkat SMK tapi juga kepada santri tingkat bawah, agar mereka tahu mana yang berbahaya dan tidak boleh diakses sembarangan,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Revitalisasi Alun-Alun Lumajang Rp3,6 Miliar Rampung, Kini Lebih Aman dan Ramah Disabilitas

22 Desember 2025 - 09:07 WIB

Dinilai Overlap, Fraksi PKB Desak Bupati Beri Teguran ke Kepala Bapenda

20 Desember 2025 - 20:14 WIB

PKB Nilai Kepala Bapenda Jember Overlap Tugas Saat Bahas Banjir

20 Desember 2025 - 20:07 WIB

Rakor Keuangan Daerah, Lumajang Bahas Strategi Pemanfaatan Bantuan Tidak Terduga

20 Desember 2025 - 15:36 WIB

Bapenda Malang Catatkan Capaian Pajak 12 Jenis Lebih dari Target Rp 730 Miliar

20 Desember 2025 - 14:03 WIB

Warga Surabaya Bisa Bayar Parkir Non-Tunai Pakai e-Toll, e-Money, atau QRIS

20 Desember 2025 - 13:51 WIB

Trending di Daerah