Lumajang – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai penghubung antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Pesan itu ia sampaikan saat membuka Pelatihan Kader Lanjut (PKL) VI PMII Cabang Lumajang di Pendopo Arya Wiraraja, Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bukan hanya generasi pemikir, tetapi juga penggerak perubahan sosial di tingkat daerah.
“PMII perlu tampil sebagai penggerak perubahan, membawa pemikiran segar yang memberi arah bagi pembangunan daerah,” ujar Bunda Indah.
PMII Bukan Sekadar Organisasi, Tapi Mesin Gagasan Pembangunan
Bunda Indah menjelaskan bahwa PMII bukan hanya wadah kaderisasi. Organisasi ini juga menjadi tempat lahirnya gagasan inovatif dan riset ilmiah yang bisa membantu pemerintah daerah.
Mahasiswa, lanjutnya, memiliki posisi strategis. Mereka mampu menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Dengan begitu, partisipasi publik dalam pembangunan dapat tumbuh lebih luas.
Tantangan Lumajang dan Peran Strategis Mahasiswa
Bunda Indah menyoroti sejumlah tantangan Lumajang. Di antaranya penguatan sektor pertanian, pengembangan pariwisata, serta peningkatan ekonomi desa. Semua itu membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan kontribusi nyata dari generasi muda.
“Pelatihan ini harus menjadi ruang bagi mahasiswa untuk melatih kepemimpinan, mempertajam nalar kritis, dan merumuskan solusi sesuai kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Ia berharap PMII mampu menjadi mitra pemerintah. Tidak hanya sebagai pengamat, tetapi juga penggerak perubahan sosial dan ekonomi di daerah.
Pemerintah Buka Ruang Kolaborasi
Bunda Indah memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang terus membuka ruang kolaborasi dengan organisasi kepemudaan. Menurutnya, perubahan besar hanya bisa tercapai jika generasi muda dan pemerintah bergerak bersama.
“Mari kita bersinergi, saling menguatkan, dan bersama-sama mewujudkan Lumajang yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan