Lumajang, – Sebagai langkah cepat mengatasi terputusnya akses antara Kecamatan Senduro dan Gucialit, Pemerintah Kabupaten Lumajang membangun jembatan tipe Bailey di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro.
Struktur jembatan baja ini diharapkan bisa segera dilalui warga sambil menunggu pembangunan jembatan permanen rampung.
Jembatan penghubung Senduro–Gucialit sebelumnya ambruk ke Sungai Kali Tutur pada Jumat (19/9/2025) siang sekitar pukul 11.30 WIB setelah diguyur hujan deras selama dua hari berturut-turut.
Baca juga:Putusnya Jembatan Senduro-Gucialit Ganggu Ribuan Pelajar
Pondasi jembatan di sisi barat terkikis derasnya aliran sungai, menyebabkan badan jembatan miring dan akhirnya roboh.
Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, pembangunan jembatan Bailey dimulai hari ini sebagai bentuk respons cepat pemerintah daerah agar aktivitas warga kembali normal.
Baca juga:Pemerintah Siapkan Jembatan Semi Permanen, Harapan Baru untuk Warga Empat Desa Lumajang
“Mulai hari ini pembangunan jembatan Curah Maling dan Curah Kebo yang putus akibat hujan deras dan longsor insyaallah dilaksanakan. Mohon doanya agar jadwalnya berjalan lancar dan bisa segera dilalui masyarakat luas,” katanya, Jumat (30/10/2025).
Dalam rencana Pemkab Lumajang, jembatan Bailey yang akan dibangun di Desa Kandangan ini diperlebar menjadi 4,2 meter dari lebar sebelumnya 3,5 meter agar lebih aman dan memadai bagi lalu lintas dua arah.
“Untuk jembatannya semakin lebar ya, yang awalnya 3,5 meter, sekarang diperlebar menjadi 4,2 meter,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan